Bekasi , mascipol.com – Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) sebagai Kampus Bela Negara memiliki komitmen yang tinggi dalam berkontribusi dalam proses pembangunan bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan menyelenggarakan “Pelatihan Peningkatan Mutu Pembelajaran Untuk Guru Penggerak SDIT Nuur Alaa Nuur Tambun ” yang diikuti oleh 44 peserta dari semua guru SDIT Nuur Alaa Nuur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran inovatif bagi guru . Sabtu (12/8/2023)
Kegiatan pelatihan berlangsung dari jam 8.00 sampai 15.00 Wib, di aula sekolah Nuur Alaa Nuur Tambun.
Dalam sambutannya Kaprodi Fisika Kolonel M.Zuhnir Piliang S.Si. M.Eng ,menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan implementasi pengabdian kepada masyarakat Unhan RI, terutama kepada para guru.
Dosen Unhan RI, Aditya Tri Oktaviana, S.Si., M.Si., dan Imastuti, S.Pd., M.Han. hadir sebagai pemateri untuk membahas Strategi Pengembangan SDM Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran dan Pengembangan metode pembelajaran yang inovatif . Kegiatan ini juga mencakup sesi diskusi dan tanya jawab interaktif dengan peserta untuk meningkatkan pemahaman mereka.
Unhan RI tidak hanya fokus pada bidang pertahanan, tetapi juga berperan aktif dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Kegiatan pelatihan ini menunjukkan bahwa Unhan RI berkomitmen tinggi untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil yang membutuhkan bantuan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi ajang kolaborasi antara peserta dan pemateri untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Pelatihan ini juga mengajarkan Wawasan kebangsaan dan Bela Negara untuk siswa oleh Taruna ( Kadet UNHAN) Dengan memberikan pelatihan PBB sembari pembekalan materi Wasbang, diharapkan akan tumbuh rasa disiplin serta rasa bela negara dan cinta Tanah Air pada diri anak-anak tersebut, sehingga diharapkan nantinya dapat menjadi generasi yang berkompeten dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menjadi pribadi yang berkarakter.
________________________________________________
Semangat mempelajari berbagai ilmu
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata,
تَعَلَّمْ الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لَكَ حَسَنَةٌ ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيحٌ ، وَالْبَحْثَ عَنْهُ جِهَادٌ ، وَتَعْلِيمَهُ مَنْ لَا يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ ، وَبَذْلَهُ لِأَهْلِهِ قُرْبَةٌ .
“Tuntutlah ilmu (belajarlah Islam) karena mempelajarinya adalah suatu kebaikan untukmu. Mencari ilmu adalah suatu ibadah. Saling mengingatkan akan ilmu adalah tasbih. Membahas suatu ilmu adalah jihad. Mengajarkan ilmu pada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Mencurahkan tenaga untuk belajar dari ahlinya adalah suatu qurbah (mendekatkan diri pada Allah).”
‘Ali radhiyallahu ‘anhu berkata,
الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنْ الْمَالِ ، الْعِلْمُ يَحْرُسُك وَأَنْتَ تَحْرُسُ الْمَالَ ، وَالْمَالُ تُنْقِصُهُ النَّفَقَةُ ، وَالْعِلْمُ يَزْكُو بِالْإِنْفَاقِ
“Ilmu (agama) itu lebih baik dari harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta mesti engkau menjaganya. Harta akan berkurang ketika dinafkahkan, namun ilmu malah bertambah ketika diinfakkan.”
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
مَجْلِسُ فِقْهٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةً
“Majelis ilmu lebih baik dari ibadah 60 tahun lamanya.”
Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,
مَنْ لَا يُحِبُّ الْعِلْمَ لَا خَيْرَ فِيهِ
“Siapa yang tidak mencintai ilmu (agama), tidak ada kebaikan untuknya.”
Imam Asy Syafi’i rahimahullah juga mengatakan,
طَلَبُ الْعِلْمِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ النَّافِلَةِ
“Menuntut ilmu itu lebih utama dari shalat sunnah.”
Dalam perkataan lainnya, Imam Asy Syafi’i berkata,
لَيْسَ بَعْدَ الْفَرَائِضِ أَفْضَلُ مِنْ طَلَبِ الْعِلْمِ
“Tidak ada setelah berbagai hal yang wajib yang lebih utama dari menuntut ilmu.”
Yang menunjukan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
« إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا ». قَالَ وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ « حِلَقُ الذِّكْرِ »
“Jika kalian melewati taman kebun, maka makan atau minumlah.” “Apa yang dimaksud riyadhul jannah (taman kebun) tersebut?”, ada yang bertanya. Beliau bersabda, “Yaitu halaqoh dzikir”. (HR. Tirmidzi no. 3510. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut hasan). ‘Atho’ berkata,
مَجَالِسُ الذِّكْرِ هِيَ مَجَالِسُ الْحَلَالِ وَالْحَرَامِ كَيْفَ تَشْتَرِي وَتَبِيعُ وَتُصَلِّي وَتَصُومُ وَتَنْكِحُ وَتُطَلِّقُ وَتَحُجُّ وَأَشْبَاهُ ذَلِكَ
“Majelis (halaqoh) dzikir adalah majelis yang didalamnya membicarakan ilmu halal dan haram yaitu bagaiman engkau berjual beli, bagaimana engkau menunaikan shalat, puasa, menikah, mentalak, haji dan semacam itu.”
Imam Asy Syafi’i berkata pula,
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ ، وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“Siapa yang ingin dunia, wajib baginya memiliki ilmu. Siapa yang ingin akherat, wajib baginya pula memiliki ilmu.” Maksudnya adalah ilmu sangat dibutuhkan untuk memperoleh dunia dan akherat.