mascipoldotcom – Selasa, 06 Oktober 2020 (19 Safar 1442 H)
Tulungagung – Yayasan Imam Syafi’ie, Kabupaten Tulungagung, menyelenggarakan kegiatan silaturahmi dengan warga sekitar pondok dan masyarakat Desa Tapan. Sosialisasi dalam pelaksanaan izin mendirikan bangunan, serta pemberian bantuan bagi terdapat covid-19.
Acara dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Imam Syafii Tulungagung, dihadiri oleh hampir 200 warga Desa Tapan. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Tapan, Camat Kedungwaru, Kapolsek Kedungwaru, dan Wakil Danramil Kedungwaru.
Pada kegiatan tersebut, tetap mematuhi protokol kesehatan penanganan covid 19.
Acara diberikan sambutan langsung dari Bapak Camat Kedungwaru, dilanjutkan oleh Mudir Yayasan Ustadz M. Anwar Zain mengenai sosialisasi izin pendirian bangunan pondok pesantren Imam Syafii Tulungagung, serta tanya jawab bersama warga.
Antusias peserta yang hadir begitu baik, dan menyatakan menerima keberadaan pondok serta pembangunan di Pesantren Imam Syafii Tulungagung.
Dari sekitar 200-an warga Desa Tapan menyetujui dan tidak keberatan dengan adanya pembangunan masjid serta prasarana fisik lainnya. Hanya 1 orang saja yang tidak setuju dengan alasan yang kurang jelas.
Di penutup acara, dilanjutkan dengan pemberian bantuan terhadap warga terdampak covid-19. Sebagaimana yang diketahui bersama, Pesantren Imam Syafii Tulungagung telah aktif dalam menyalurkan bantuan kepada warga sekitar pondok secara rutin.
Aktif dalam memberikan sosialisasi baik pemahaman, toleransi berkehidupan berbangsa dan bernegara, serta aktif dalam ikut gotong royong masyarakat.
Sejak tahun 2006 awal bangunan Pesantren sudah berdiri, tahap demi tahap terus berkembang. Ini semua atas amanah dari umat dalam ikut andil mencerdaskan harapan bangsa.
Dengan keberadaan pondok yang telah lama berdiri, warga sekitar pondok dan masyarakat pada umumnya telah mengenal keberadaan pesantren begitu lama, interaksi dengan masyarakat sudah terbangun sejak lama. (Bagus Sujoko/Ibnu Ustadi/Ustazd Abu Munzier).
———-
Profil Pondok Pesantren Imam Syafi’i Tulungagung – Jawa Timur
1. Awal Berdirinya Ma’had Imam Syafi’i Tulungagung
Ma’had Imam Syafi’i terletak disebelah utara kota Tulungagung tepatnya di desa Tapan kecamatan Kedungwaru.
Berawal dari keprihatinan umat Islam terhadap pendidikan generasi muda yang mulai menjauh dari tuntunan syariat Islam di daerah Tulungagung, maka berdirilah sebuah yayasan Islami bernama Ar-Rahmah Al-Islamiyah pada tahun 1999, yang beraktifitas dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial, walaupun belum memiliki aset yang memadai termasuk kantor sekretariat untuk sentral kegiatan. Berpindah dari satu masjid kemasjid lainnya sebagai sarana untuk menyatukan visi dan misi dengan musyawarah yang dipimpin oleh Ustadz Anwar Zain.
Dalam kegiatan ta’lim tersebut ditanamkan aqidah shohihah, ibadah yang sesuai tuntunan sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam dan akhlaq mulia sesuai pemahaman ahlu sunnah wal jama’ah .
Dalam bidang pendidikan, dengan berpijak dari langkah awal dakwah tersebut, maka yayasan berupaya untuk mendirikan TK Abu Bakar yang berlokasi di desa Mangunsari pada tahun 2004, SDIST Imam Syafi’i di desa Tapan pada tahun 2006 dan TK Imam Muslim yang berlokasi di desa Bangoan pada tahun 2007 sebagai rintisan estafet lembaga pendidikan didalam yayasan Ar-Rahmah Al-Islamiyah.
Meskipun banyak hambatan dalam perjalanannya, dan kesulitan dalam menyiapkan sarana dan prasarana karena lembaga swadaya, pada akhir tahun 2005 alhamdulillah yayasan mendapatkan tanah wakaf di desa Tapan Kecamatan Kedungwaru Tulungagung, kemudian pada pertengahan tahun 2006 mendapatkan bantuan dari muhsinin berupa paket 1 masjid dan lokal kelas sebanyak 12 ditambah kantor dan dapur, sehingga memudahkan pengelolaan operasional pondok pesantren biidznillahi Ta’aala.
Pada bulan Juni 2011 setelah mendapat dukungan dari pembina Yayasan dan ketua, serta dukungan tokoh masyarakat maka sepakat didirikanlah lembaga pendidikan setingkat SMP bernama Madrasah Salafiyah Wustha Imam Syafi’i sebagai kelanjutan dari SDIST yang telah meluluskan santri pertama kali.
Seiring berjalannya waktu, sekolah dapat mandiri tanpa subsidi dari yayasan sehingga dengan keberhasilan itulah maka yayasan bergerak hati untuk mendirikan pendidikan lanjutan dengan tetap menanamkan aqidah shohihah sesuai pemahaman ahlu sunnah wal jama’ah. Pada tahun 2014 nama Yayasan Ar-Rahmah diganti dengan nama Baru : “Yayasan Imam Syafi’ie Tulungagung atas saran dari notaris”.
Dan pada tahun itu pula berdirilah Madrasah Salafiyah ‘Ulya ( MSU ) setingkat SMA sebagai kelanjutan dari jenjang MSW yang meluluskan pertama kali.
Walaupun semua lembaga pendidikan tersebut berbasis agama, penerapan pembelajaran di madrasah sama seperti sekolah pada umumnya dengan adanya jam pembelajaran klasikal di kelas pada pagi hari sampai siang, sedangkan sore hari sampai malam adalah tahfizh Al-Qur’an. Di madrasah ini santri putra dan putri dipisahkan dan mereka juga diharuskan untuk tinggal di asrama yang telah disediakan, karena menggunakan sistem pondok pesantren dalam pengelolaannya. Maka seluruh lembaga pendidikan tersebut dibawah naungan Pondok Pesantren Imam Syafi’i Tulungagung.
2. Letak Geografis
Ma’had Imam Syafi’i merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang mulai berkembang, terletak disebelah utara kota Tulungagung tepatnya di jalan Jayeng Kusuma I dusun Donorejo RT 03 / RW 05 desa Tapan kecamatan Kedungwaru kabupaten Tulungagung.
Letak batas-batas gedung Ma’had Imam as-Syafi’i Tapan dapat dijabarkan sebagai berikut :
Sebelah Utara : Ladang dan kebun pertanian
Sebelah Timur : Jalan raya / SMP Negeri 2 Kedungwaru
Sebelah Barat : Kantor kejaksaan dan Jalur antar kota
Sebelah Selatan : Lapangan Sepak bola desa Tapan.
Sedangkan batas-batas desa Tapan sendiri sebagai berikut:
Sebelah utara adalah sungai Brantas.
Sebelah timur adalah sungai Brantas dan desa Bangoan.
Sebelah selatan adalah desa rejoagung.
Sebelah barat adalah desa Gendingan dan Ngujang.
Lokasi Pondok Pesantren Imam Syafi’i ini memberikan suasana lingkungan yang sejuk, dinamis dan agamis. Selain itu cukup strategis sebagai sarana dan prasarana belajar mengajar karena berada dilingkungan pendidikan. Terletak kurang lebih 100 meter dari TKIQ Al-Bahjah, SMP Negeri II Kedungwaru, SD Negeri Tapan 02/03, SD Negeri Tapan 04, SMP Plus Al-Irsyad Al-Islamiy. Selain juga lingkungan persawahan yang tenang sehingga sangat memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar secara optimal.
3. Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan Pendidikan di Ma’had Imam Syafi’i Tapan didasarkan pada tujuan Pendidikan Nasional yaitu usaha sadar dan terencana untuk memajukkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Secara kelembagaan formalitas SDIST Imam Syafi’i mendaftar pada Dispendikpora program SD formal. Sedangkan MSW (Madrasah Salafiyah Wustha) dan MSU (Madrasah Salafiyah ‘Ulya) Imam Syafi’i mengikuti program Kejar Paket B dan C pada Dispendikpora Kabupaten Tulungagung, dengan alasan hal tersebut memberikan keleluasaan bagi lembaga untuk meraih target unggulan berupa tahfizh Al-Qur’an dan Bahasa Arab serta ilmu-ilmu diniyah lainnya.
4. Motto, Visi, Misi,tujuan dan target MSW Imam Syafi’i Tulungagung adalah :
Motto : Mendidik generasi sholih, ilmiah berdedikasi dengan manhaj ahlu sunnah.
Visi : Terwujudnya generasi Islami sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan manhaj ahlu sunnah yang menguasai materi diniyah dan umum.
Misi :
Membekali siswa dengan pemahaman Islam yang benar sesuai manhaj ahlu sunnah wal jama’ah.
Membekali siswa dengan ilmu syariat setingkat SMP berkemampuan untuk menerapkan dan mendakwahkannya.
Mendidik siswa berkemampuan dalam materi umum, responsif terhadap fenomena alam dan permasalahannya, serta penyelesaiannya secara ilmiah.
Melatih siswa memiliki ketrampilan psikomotor, kognitif dan afektif.
Tujuan :
Menanamkan Aqidah Shohihah sesuai pemahaman salafus sholeh.
Mentarbiyah anak didik sesuai dengan tarbawiyah Nabawiyah .
Menanamkan kecintaan menghafal Al-Qur’an dan hadits – hadits Nabi.
Membekali pengetahuan dasar-dasar ilmu agama, mengamalkandan mendakwahkannya.
Membentengi anak didik dari lingkungan yang kurang baik.
Membentuk generasi rabbani yang handal dan ilmiah.
Target :
Menghafal Al-Qur’an sekurang-kurangnya 15 juz dan hadits – hadits pilihan.
Menguasai prinsip ajaran Islam dasar secara praktis.
Mengamalkan prinsip-prinsip Islam dasar secara praktis.
Memiliki sikap cerdas, trampil, mandiri, bertanggung jawab, kritis dan tidak taklid.
Mengerti atau mampu menguasai dasar – dasar bahasa arab secara lancar ( baca, tulis dan lisan ).
Memahami dan mengerti pengetahuan – pengetahuan pendukung (pelajaran umum).
Ponpes Imam Syafi’i yang secara perlahan mulai berkembang dan dipercaya oleh masyarakat sekitar dalam upaya mendidik generasi penerus bangsa yang mana hal ini harus ditangani dengan sebaik baiknya, oleh karena itulah para santriwan/santriwati harus dibina dan dididik agar dapat mewarisi ilmu dan amalan yang benar sesuai dengan Al qur’an dan As sunnah serta berada diatas manhaj salafush sholeh dan itulah yang menjadi agenda kita dimasa sekarang dan akan datang.
Ada banyak keterbatasan yang kami miliki untuk mencapai tujuan yang mulia ini baik dari sisi kemampuan ekonomi maupun fasilitas.yang ada.akan tetapi ada beberapa kelebihan juga mana kala kita mampu mengelolanya,Insya Alloh akan menjadi kekuatan tersendiri dalam membangkitkan model pendidikan yang sesuai dengan Manhaj Salaf Ahlussunnah waljama’ah dan sesuai dengan kemampuan orang tua yang ada disekitar kita.
Adapun kelebihan tersebut diantaranya adalah :
Ponpes Imam Syafi’i memiliki banyak Ustadz yang permanen sehingga memiliki jadwal kajian yang padat untuk warga masyarakat wilayah Tulung agung dan menjadi wadah pembinaan para orang tua ,generasi muda dan anak-anak.
Ponpes Imam Syafi’i diperkirakan sampai saat ini sudah memiliki komunitas yang sudah memerlukan pembinaan secara sungguh-sungguh agar dapat terselamatkan dari segala syubhat atau pengaruh negatif yang ada disekitarnya.
Ponpes Imam Syafi’i menjadi sentral kegiatan dakwah Ahlusunnah wal jama’ah diwilayah Tulung agung, Blitar ,Trenggalek.
Ponpes Imam Syafi’i memiliki sumber daya manusia yang cukup potensial untuk mewujudkan sentral pembinaan dan pendidikan bagi anak .karena didukung oleh tenaga pendidik baik yang berasal dari Ponpes,perguruan tinggi.
Ponpes Imam Syafi’i yang terletak di daerah yang sangat memungkinkan untuk memudahkan konsentrasi pendidikan dan juga terkendalinya biaya kebutuhan ekonomi sehari-hari.sehingga sangat cocok bagi kalangan orang tua ekonomi lemah yang diperkirakan tidak mampu lagi mondokkan putra-putrinya ke tempat jauh dan membutuhkan biaya yang tinggi.
Kegiatan Sosial
Kegiatan Santunan Fakir miskin dan anak Yatim serta bantuan Korban Bencana Alam
Kegiatan Ifthor DI Bulan Ramadhan bersama masyarakat
Kegiatan Idul Qurban dan penyembelihan hewan Qurban
Kegiatan Ekonomi
Kegiatan usaha mandiri / Kantin sehat
Kegiatan komersial lain yang potensial bagi pengembangan Yayasan