Wabup HMA Yusuf Siregar Hadiri Pelantikan PC PMI Deli Serdang Periode 2020-2025

mascipoldotcom – Kamis, 28 Oktober 2021 (21 Rabiul Awal 1443 H)

Lubuk Pakam – Wakil Bupati Deli Serdang HM. Ali Yusuf Siregar menghadiri pelantikan Pimpinan Cabang Pemuda Muslimin Indonesia (PC PMI) Kabupaten Deli Serdang Periode 2020-2025, bertempat di Gedung Balairung Pemkab Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (27/10/2021).

Pelantikan yang mengambil tema “Membangun semangat pemuda muslimin Indonesia yang berintegrasi dan beriman” tersebut, dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Syarikat Islam Provinsi Sumatera Utara yang juga anggota DPRD Sumatera Utara H. Hendra Cipta SE., Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia (PW PMI) Provinsi Sumatera Utara Jonson Ansori Sihaloho S.H.I beserta pengurus, Ketua Pertimbangan Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Kabupaten Deli Serdang yang juga anggota DPRD Deli Serdang Bayu Sumantri Agung, Anggota DPRD Deli Serdang lainnya yaitu M. Adami Sulaiman, Inspektur Edwin Nasution SH., Kepala Dinas Porabudpar Khairum Rizal ST.,MAP., Kabag Kesra Setdakab Mukti Ali Harahap S.Ag., M.Si, Mewakili Kepala OPD terkait, unsur Forkopimda, Ketua Panitia Aris Harahap serta perwakilan Ormas Pemuda Islam.

Pada kesempatan tersebut ,Ketua PW PMI Provinsi Sumatera Utara Jonson Ansori Sihaloho S.H.I melantik pengurus terpilih, dengan Ketua yaitu Zulfahmi Hasibuan S.Sos, Sekretaris Adam Malik Hasibuan ST, dan Bendahara Fachruddin Siregar SH beserta perangkat Organisasi.

Pada pelantikan tersebut, Wakil Bupati bersama Ketua PW PMI Sumatera Utara, PC PMI Deli serdang memberikan santunan beras dan tali Asih kepada anak yatim dan pemberian jaket PC PMI Deli Serdang kepada Wakil Bupati Deli Serdang HM. Ali Yusuf Siregar oleh Ketua PW PMI Sumatera Utara.

Wakil Bupati Deli Serdang HM. Ali Yusuf Siregar pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemuda Muslimin Indonesia disingkat Pemuda Muslim merupakan organisasi pemuda dan keagamaan tertua di Indonesia. Pemuda Muslimin indonesia adalah organisasi pendidikan perjuangan dan pemuda yang berjuang di dalam dunia kepemudaan yang berada di tengah masyarakat. Pemuda Muslimin Indonesia bertujuan menjalankan syariat Islam dengan sepenuh – penuhnya dan seluas-luasnya. Generasi ini terus memegang peradaban yang turut serta membangun bangsa.

Pelantikan pimpinan cabang Pemuda Muslimin Indonesia Kabupaten Deli Serdang periode 2020 – 2025 hari ini merupakan bagian kegiatan dari kehidupan berorganisasi para pengurus yang dilantik. Harus mampu menjadi wadah implementasi kepemudaan dalam menantang arus perubahan dan tantangan yang ada dikalangan millenial. Dan mempunyai komitmen untuk memajukan organisasi ini ke arah yang lebih baik serta dapat bersinergi dengan Pemerintah Daerah, khususnya dalam rangka mensukseskan berbagai program pembangunan di Deli Serdang,” jelas Wabup.

Atas nama Pemkab Deli Serdang, Wabup mengucapkan selamat dan sukses kepada Kepengurusan PC PMI Deli Serdang yang hari ini dilantik.

“Diharapkan kepada pimpinan cabang yang baru mampu memposisikan diri secara kritis terhadap perkembangan yang ada di masyarakat dan dapat bekerjasama serta terus membangunan, mewujudkan masyarakat yang religius, rukun dalam kebhinekaan demi Deli Serdang yang maju dan sejahtera,” harap Wabup.

“PC Pemuda Muslim Deli Serdang harus tetap eksis, melalui aktivitas sosial dan program kerja hingga 2025 yang akan datang. Sehingga mampu mengembangkan organisasi ini untuk dapat lebih diperhitungkan, terutama dalam pembangunan kesejahteraan sosial di masa mendatang,” kata Wabup.

Sebelumnya, Ketua PC PMI Deli Serdang terpilih, Zulfahmi Hasibuan S.Sos pada sambutannya mengucapkan terima kasih kepada yang telah mensupport terlaksananya kegiatan ini dan pihak-pihak yang tidak mau disebutkan namanya telah berpartisipasi memberikan bantuan baik moril maupun materiil.

“Sudah ada 5 pengurus PAC PMI Deli Serdang yang terbentuk, yaitu Kecamatan Beringin, Kecamatan Hamparan perak, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Pantai Labu dan Kecamatan Lubuk Pakam,” kata Zulfahmi

Begitu juga dengan Ketua Pertimbangan PC PMI Deli Serdang Bayu Sumantri Agung, pada kesempatan itu juga menuturkan bahwa PC PMI Deli Serdang harus diperhitungkan dan maju di Kabupaten Deli Serdang.

“Mudah-mudahan, PC PMI Deli Serdang dapat bekerjasama, saling bersinergi dan bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Deli Serdang,” kata Bayu Sumantri Agung yang juga anggota DPRD Deli Serdang.

Ketua PW PMI Sumatera Utara Jonson Ansori Sihaloho S.H.I, Bahwa PC PMI Deli Serdang mengatakan, bahwa Pelantikan di Deli Serdang tertunda dikarenakan pandemi Covid-19. Alhamdulillah Deli Serdang dengan segala daya dan upaya dari kurun waktu ke waktu turun ke level 1.

Salah satu tugas PC PMI Deli Serdang adalah mendorong teman-teman ini supaya memiliki ilmu seluas-luasnya, agar sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Deli Serdang . Terutama meningkatkan sumber daya manusia, karena Deli Serdang dengan cakupan luas wilayah yang luar biasa 22 Kecamatan, pembangunan luar biasa juga dengan jumlah penduduknya,” katanya.

Ketua PC Pemuda muslimin Indonesia (PMI) Deli Serdang tadi sudah menegaskan, “Bahwa kita tidak berafiliasi dengan salah satu partai manapun. Maka dari itu, harus membangun komunikasi aktif terutama dengan pemerintah Kabupaten Deli Serdang, dengan Majelis Ulama, Bupati, Wakil bupati, Kapolres, Dandim, ketua DPRD karena mereka merupakan Dewan Penasehat dan Pembina PC PMI Deli Serdang,” jelas Jonson Ansori Sihaloho.(Ezl)

———————-

Renungan

SEKILAS TENTANG PEMUDA

Jika berbicara tentang pemuda atau remaja, maka yang sering menjadi topik pembicaraan hal-hal negatif yang berkait dengan mereka. Balapan liar, tawuran, pemalakan, pacaran dan lain sebagainya. Apakah ini berarti bahwa semua pemuda itu buruk dan jahat? Jawabannya tentu tidak.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah[1]  mengatakan, “Kalau kita melihat keadaan para pemuda dengan seksama, maka secara umum kita dapat mengklasifikasi mereka ke dalam tiga golongan:  pemuda yang istiqâmah, pemuda yang menyimpang, dan pemuda yang bingung atau pemuda dipersimpangan jalan :

Pertama; Pemuda yang istiqâmah adalah pemuda yang beriman dalam arti sesungguhnya. Artinya dia meyakini agama Islam, mencintainya, merasa cukup dan bangga dengannya. Dia memandang bahwa bisa meraih dan mengamalkan Islam merupakan keberuntungan, sebaliknya jika terhalang dari Islam maka itu adalah sebuah kerugian nyata. Pemuda yang istiqamah adalah pemuda yang selalu beribadah hanya kepada Allâh dengan ikhlash dan tidak menyekutukan Allâh Azza wa Jalla dengan makhluk-Nya.

Mereka juga adalah pemuda yang selalu meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua tindakannya, karena dia meyakini bahwa Beliau n sebagai utusan Allâh dan panutan yang harus diteladani.

Pemuda yang selalu mendirikan shalat secara sempurna sesuai dengan kemampuannya, karena dia yakin bahwa shalat memiliki banyak manfaat dan kebaikan bagi agama maupun dunianya, bagi diri pribadi maupun bagi masyarakat.

Mereka juga menjalankan syari’at-syari’at Islam lainnya, seperti menyalurkan zakat kepada yang berhak menerimanya, melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan melaksanakan ibadah haji, jika mampu.

Mereka adalah para pemuda yang yakin dengan sepenuh hati bahwa Allâh Azza wa Jalla adalah pencipta alam semesta. Karena dia bisa melihat dan menyaksikan ayat-ayat Allâh Azza wa Jalla yang tidak menyisakan keraguan sedikitpun dalam hatinya tentang keberadaan Allâh Azza wa Jalla . Dia juga menyaksikan alam luas membentang dengan segala keindahan dan segala keberaturannya yang menunjukkan bahwa alam ini ada yang menciptakannya dan mengaturnya sehingga tidak terjadi benturan yaitu Allâh Azza wa Jalla .

Pemuda yang istiqamah adalah pemuda yang beriman dan meyakini rukun-rukun iman yang lainnya seperti beriman kepada para malaikat, beriman kepada kitab-kitab Allâh Azza wa Jalla , beriman kepada para nabi, hari akhir juga beriman kepada qada’ dan qadar.

Mereka adalah pemuda senantiasa mengajak manusia untuk kembali ke jalan Allâh Azza wa Jalla sesuai dengan metode yang dijelaskan dalam al-Qur’an:

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [An-Nahl/16:125]

Mereka juga menyuruh agar manusia melakukan yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar, karena dia yakin itulah sendi kebahagiaan umat. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allâh. [Ali Imran/3:110]

Dan masih banyak lagi sifat dan karakter pemuda yang istiqâmah.

Pemuda golongan pertama ini merupakan pemuda kebanggaan umat dan simbol kebahagiaan. Merekalah pemuda harapan umat yang melalui tangannya Allâh Azza wa Jalla memperbaiki berbagai kerusakan di tengah umat ini, bisa menjadi pelita dalam perjalanan hidup umat. Merekalah para pemuda yang akan akan meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Kedua; Golongan pemuda yang menyimpang akidahnya, buruk prilakunya, tertipu dengan dirinya sendiri dan hanyut dalam keburukan hawa nafsunya. Dia tidak mau menerima kebenaran dari orang lain dan tidak mau menjauhkan dirinya dari kebatilan, egois, seolah-olah dia diciptakan hanya untuk  hidup dunia dan dunia diciptakan hanya untuk dia saja. Dia adalah pemuda yang membangkang dan tidak mau tunduk kepada kebenaran, serta tidak mau meninggalkan kebatilan.

Pemuda yang tidak peduli terhadap hak-hak Allâh Azza wa Jalla yang diabaikan dan yang ditinggalkan, apalagi yang terkait dengan hak-hak bani Adam.

Pemuda yang berantakan dan tidak beraturan. Dia hilang keseimbangan dalam berpikir, berbuat dan semua aktifitas yang dilakukannya. Pemuda yang selalu membusungkan dada dan selalu bangga dengan ide-idenya seakan yang terucap oleh lisannya semua benar. Dia memandang dirinya selalu benar, sementara orang lain yang tidak sejalan dengan dia, pasti salah.

Pemuda ini sejatinya telah menyimpang dari agama dan namun juga tidak mengikuti kebiasaan masyarakat umum. Namun syaitan telah bersemayam dalam dirinya, sehingga dia memandang perbuatan buruk yang dia lakukan adalah kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang merugi.

Semoga Allâh Azza wa Jalla tidak menjadikan generasi muda kita termasuk golongan yang kedua ini. Karena golongan ini hanya mendatangkan penderitaan pada diri dan masyarakatnya. Mereka bisa menyeret orang-orang yang mengikuti ke dalam lembah kenistaan. Dan ini adalah penyakit yang tergolong susah pengobatannya. Nas’alullâh as-salâmah wal ‘âfiyah

Ketiga; Golongan pemuda yang kebingungan dan terombang-ambing, sedang berada di persimpangan jalan. Sebenarnya dia telah mengetahui dan meyakini kebenaran serta hidup di tengah masyarakat yang baik, akan tetapi pintu-pintu keburukan terbuka lebar di hadapannya melalui berbagai media dan sarana.

Ada keburukan yang menyebabkan keraguan dalam akidah (pendangkalan akidah), penyimpangan prilaku, kerusakan amal perbuatan, adat dan kebiasaan buruk, serta serangan berbagai macam kebatilan. Semua ini membuatnya terkurung dalam pergolakan pikiran dan mental. Dia berdiri di depan berbagai macam gelombang keburukan ini dalam keadaan bingung dan tidak mengetahui, ‘Apakah semua pemikiran dan tingkah laku modern ini yang benar, ataukah kebiasaan-kebiasaan masyarakatnya yang baik duhulu?’

Dia bimbang dan guncang dalam menentukan pilihan, sehingga terkadang dia mengikuti yang ini dan terkadang yang itu, tergantung mana yang lebih kuat godaannya atau trendnya? Golongan pemuda ini seakan terpasung dalam hidupnya. Ia memerlukan orang yang memotivasi dan membimbing mereka ke jalan yang baik dan benar. Dan ini biasanya sangat mudah, jika Allâh menghadirkan untuknya seorang juru dakwah yang mengajak kepada kebaikan dengan bijaksana, dan dilandasi ilmu serta niat yang baik.

Golongan ini biasanya terdiri dari orang-orang yang mempelajari sebagian ajaran agama Islam namun dia lebih banyak mempelajari dan mendalami ilmu-ilmu lain yang bertentangan dengan ilmu agama.

Jika seseorang mengalami ini dan ingin segera keluar kebingungan, maka diaharus menfokuskan diri pada pendalaman tentang agama Islam dan mempelajarinya dari sumbernya yang asli yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah dengan bimbingan Ulama rabbaniyiin.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVIII/1436H/2015M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ]
_______
Footnote
[1] Lihat Min Musykilâtisy Syabâb, hlm. 8-17