Purbalingga – Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono secara resmi membuka Apel Komandan Satuan (AKS) TA. 2023 jajaran Kodam IV/Diponegoro secara terpusat di Markas Komando Yonif 406/Chandra Kusuma, Jl. Purbalingga – Banjarnegara No.16, Kec. Purbalingga, Kabupaten Purbalingga. Selasa (23/5/2023).
Mengangkat tema “Meningkatkan Kemampuan Dansat Guna Mewujudkan Profesionalisme Prajurit dan Satuan TNI AD Sebagai Patriot NKRI Dalam Rangka Mendukung Keberhasilan Tugas Pokok TNI AD”, kegiatan Apel Dansat bertujuan untuk menyamakan persepsi antar Komandan Satuan dalam melaksanakan tugas pokok secara adaptif, profesional, modern dan tangguh, guna peningkatan kemampuan operasional Satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro. Termasuk sebagai sarana evaluasi dan diskusi terkait program hingga permasalahan yang dihadapi.
Kepada seluruh peserta AKS, Pangdam menjelaskan bahwa Kodam merupakan Satuan yang memiliki 2 fungsi diantaranya sebagai Kotama Operasi dan Kotama Pembinaan, dimana panglima TNI sebagai pengguna dan Kasad sebagai pembina.
Selain itu terkait penurunan angka pelanggaran di wilayah Kodam IV/Diponegoro, kepada seluruh peserta AKS, Pangdam menekankan untuk selalu mengingatkan anggota di masing masing Satuan agar menghindari pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Selalu ingatkan anggota untuk menghindari pelanggaran yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain. Terlebih yang saat ini sedang marak yakni judi online dan narkoba, saya minta itu semua dihindari”, Tegas Pangdam.
Termasuk menghindari arogansi Prajurit yang dapat merusak citra TNI dan terus menjaga sinergitas yang baik antara TNI-Polri, sebab kekuatan bangsa Indonesia adalah TNI-Polri yang solid dan kompak, terlebih saat ini sedang memasuki tahun politik, dimana peran TNI sangat dibutuhkan sebagai pengawal, penengah dan pendingin di masyarakat.
“Jika TNI-Polri bentrok maka negara ini hancur, terlebih saat ini kita tengah menghadapi Pemilu. Untuk itu saya tidak ingin terjadi bentrokan antara TNI dengan Polisi”.
Jenderal berbintang dua itu juga mengingatkan para Dansat untuk lebih dekat dengan anggotanya, agar tercipta suasana yang harmonis di Satuan dengan menumbuhkan kecintaan terhadap Satuannya. Termasuk rutin menggelar latihan-latihan yang dapat meningkatkan profesionalisme dan militansi Prajurit.
Selain anggota, mendekatkan diri kepada masyarakat juga menjadi hal utama yang harus dilakukan tiap Prajurit. Selalu menjadi solusi dalam mengatasi kesulitan rakyat.
Disela sela kegiatan Pangdam yang didampingi ibu Ketua Persit KCK IV/Diponegoro Ny. Novita Widi Prasetijono juga memberikan tali asih kepada anak Prajurit Yonif 406/CK yang berkebutuhan khusus, hingga meresmikan beberapa fasilitas yang ada di Yonif 406/CK.
Bermuamalah yang baik kepada sesama manusia, sekalipun kepada non-Muslim sudah menjadi karakter seorang Muslim. Ia akan menjadi kawan yang amanah bagi teman-temannya, tetangga yang baik bagi para tetangganya, mitra yang jujur terhadap rekan-rekan bisnisnya, sosok yang baik bagi siapa saja yang sudah lama ia kenal maupun orang yang baru saja ia temui dalam kehidupannya. Ia ringan tangan dalam membantu orang lain. Ia orang yang menjaga kepercayaan orang lain. Dan ia orang yang menyenangkan orang-orang yang bergaul dengannya.
Ada sebuah perkara sangat esensial dan penting, yang dilalaikan oleh kebanyakan orang dari kita saat bermuamalah yang baik kepada sesama, padahal kebutuhan kita terhadap hal tersebut mendesak dan tidak bisa diabaikan sama sekali. Apakah hal tersebut?. Jawabnya ialah ikhlas karena Allâh Azza wa Jalla ketika seseorang melakukan kebaikan dan bersikap baik kepada sesama. Alangkah masih banyak orang yang sukaberbuat ihsân (baik) kepada sesama dengan berbagai jenis bentuk kebaikan. Namun, sebagian dari mereka lalai untuk menata niatnya terlebih dahulu, supaya kebaikan yang ia perbuat bagi orang lain karena motivasi lillâhi ta’âla.
Ikhlas dalam berbuat baik kepada sesama manusia merupakan salah satu syarat diterimanya perbuatan baik seseorang kepada sesama. Sebab, sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla tidak menerima sebuah amal kebaikan bila diniatkan untuk mengharap wajah-Nya, mencari pahala dari sisi-Nya. Hanya di sisi-Nyalah, segala kebaikan, keutamaan, pahala dan kebajikan.
Maka, hendaklah setiap Muslim mengetahui bahwa ia sangat perlu untuk menyadari bahwa apa-apa yang ada di sisi Allâh Azza wa Jalla lebih bermanfaat dan lebih berguna daripada apa yang ada di sisi manusia.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ ﴿١٥﴾ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh akhirat, kecuali nereka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. [Hûd/11:15-16]
(Pendam IV/Diponegoro)