Maraknya fenomena bullying dikalangan anak-anak maupun remaja, sungguh memprihatinkan. Merespon dari fenomena tersebut maka Ponpes Ibnu Abbas bersama dengan Polsek Masaran, Sragen bersinergi guna mengantisipasi bullying di lingkungan sekolah khususnya maupun masyarakat pada umumnya.
Oleh karena itu upaya pertama dari pencegahan tersebut yaitu, Jum’at (23/06/23) di laksanakan sosialisasi melalui talk show kepada seluruh peserta didik mengenai dampak maupun akibat dari perilaku bullying, bertindak sebagai Pemateri yaitu, Kanit Binmas Aiptu Sarjono,SH, Kanit Reskrim Aiptu Danang Nur Cahyo,SH, Kanit Samapta Aiptu Didik Mustaqim,SH mewakili Polsek Masaran.
Dalam isi sambutannya Kanit Binmas Aiptu Sarjono, menjelaskan mengenai bentuk-bentuk bullying, kategori bullying, faktor, dampak, dan arti dari bullying itu sendiri. Selain itu juga diberikan informasi bahwa bullying adalah melanggar hukum sehingga pelakunya dapat dipidana. Dijelaskan juga oleh Aiptu Sarjono mengenai sanksi-sanksi pidana dari segi Undang-undang Perlindungan Anak. Tidak hanya itu, sosialisasi ini juga memberitahukan langkah apa yang harus dilakukan ketika terjadi bullying, termasuk pihak kepolisian siap memberikan pelayanan apabila dikemudian hari terdapat permasalahan serius, namun saya yakin hal tersebut tidak akan terjadi pada madrasah berprestasi dan mengutamakan akhlak ini, yaitu Ponpes Ibnu Abbas Sragen, ungkap Aiptu Sarjono.
Sementara Kanit Reskrim Aiptu Danang menyampaikan kepada para siswa tentang pemahaman Bullying, bilamana para siswa agar paham dan mengerti agar perilaku kepada sesama siswa agar tidak mengarah ke bentuk bullying.
“ Tindakan bullying tidak hanya berdampak buruk terhadap korban (teman yang menjadi sasaran bullying) namun juga bagi si pelaku (siswa yang membully temannya) “ Ucap Aiptu Danang.
“ Bagi pelaku jika dibiarkan terus menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal lainnya, sedangkan bagi Korban mengakibatkan depresi dan marah, rendahnya tingkat kehadiran dan rendahnya prestasi akademik siswa, – Menurunnya kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis siswa” paparnya.
Kanit Samapta Aiptu Didik Mustaqim,SH menambahkan “Selain himbauan kamtibmas dilingkungan pelajar, salah satu yang menjadi perhatian kita adalah sosialisasi tentang tindakan Bullying disekolah, mengingat Tindakan tersebut sangat memprihatinkan” tegasnya.
“ Smoga salah satu upaya yang sudah kita berikan dengan sosialisasi kepada para siswa dapat meminimalisir segala bentuk tindakan bullying dilingkungan pelajar” pungkasnya.
Sedang kan perwakilan pengurus pondok ust Harun Arifudin Kabid Pengasuhan menambahkan sebenarnya sudah banyak siswa yang mengetahui arti bullying, meski dengan bahasa yang sederhana. Tetapi beberapa diketahui masih ada yang di-bully oleh teman sekelas dan bahkan hanya diam saja. Diharapkan dengan adanya sosialisasi secara langsung oleh pihak kepolisian akan memberikan dampak positif bagi peserta didik Ponpes Ibnu Abbas. Oleh karena itu Ust.Harun menegaskan bagi yang pernah mem-bully agar berhenti melakukan bullying dan bagi mereka yang pernah di-bully agar mereka lebih berani untuk melaporkan hal tersebut kepada guru, pembimbing akademik, maupun pembina tata tertib. Hal tersebut sebagai bentuk upaya pondok dalam mewujudkan “zero bullying“
Terdapat banyak dalil yang melarang kita untuk saling mendzalimi. Baik dzalim secara fisik, dzalim lisan, maupun dzalim perasaan. Tak terkecuali menghina orang lain di depan umum, agar dia menjadi bahan tertawaan. Seperti tradisi bulliying di masyarakat kita. Bagi sebagian orang, bisa membully itu prestasi. Apalagi jika yang banyak menertawakan korban yang dibully. Membully yang dia lakukan berhasil.
Dia sakit hati… Dia meradang…, namun tidak ada kemampuan untuk membalas… dia hanya bisa diam. Bahkan kadang menangis. Dia terdzalimi, namun semua justru menertawakannya.
Memang benar, korban tidak membalasnya ketika di dunia, tapi bisa jadi korban akan menuntutnya ketika di akhirat. Dan anda perlu yakini, bahwa Allah tidak akan pernah melupakan tindakan kedzaliman antar-sesama hamba-Nya. Allah berfirman,
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
“Janganlah sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak karena melihat siksa. (QS. Ibrahim: 42).
Kedzaliman sering kita lupakan, padahal Allah selalu menghitungnya. Jika tidak selesai di dunia, berlanjut sampai akhirat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bercerita tentang orang yang bangkrut,
Beliau bersabda,
أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. قَالَ: إِنَّ الْمَفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاة وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي وَقَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَي مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طَرِحَ فِي النَّارِ
“Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?”
Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di tengah-tengah kita adalah orang yang tidak punya uang dan tidak punya harta.”
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan,
“Orang yang bangkrut dari umatku adalah yang datang pada hari kiamat nanti dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, (namun) ia telah menghina si A, menuduh berzina si B, memakan harta si C, menumpahkan darah si D, dan memukul si E. Maka si A diberi pahala kebaikannya dan si B, si C… diberi pahala kebaikannya. Apabila amal kebaikannya habis sebelum terbayar (semua) kedzalimannya, dosa-dosa mereka yang dizalimi itu diambil lalu dilemparkan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim 2581)