mascipoldotcom – Rabu, 30 September 2020 (13 Safar 1442 H)
Kalsel – Tampilannya begitu sederhana, mengenakan kemeja putih berbalut jilbab hitam seragam khas Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Ditreskrimsus Polda Kalsel) Briptu Sheren Septiana tampak seperti polisi wanita (Polwan) lainnya. Namun, prestasinya tak lantas sesederhana penampilannya. Mengikuti dua kali pelatihan bertaraf Internasional di Filipina dan Amerika Serikat meneguhkan dia bukan Polwan biasa.
Pada 8 November 2019 lalu, Briptu Sheren bertolak ke Quezon City, Filipina. Ia bersama 12 Polwan perwakilan Indonesia menjadi peserta Women Leading Law Enforcement Conference bersama 200 polisi wanita dari 10 negara Asia Tenggara. Konferensi wanita penegak hukum itu digelar Strategi Capacity Group bekerja sama dengan US Embassy dan Kepolisian Filipina.
“Alhamdulillah, ketika di Filipina saya juga mengenalkan budaya Banjar, Kalimantan Selatan, dengan seragam Sasirangan serta seni bela (diri) pada malam pengenalan budaya diri masing-masing negara peserta,” ucap Polwan kelahiran Pelaihari 16 September 1992 ini.
Selang beberapa bulan, tepatnya pada 23-30 Februari 2020, Briptu Sheren mendatangi Florida, Amerika Serikat. Kali ini ia terpilih bersama 30 anggota Polri lainnya mengikuti Expert Training Penetration Tester and Global Instructure yang digelar Lemdiklat Polri dan Lembaga Sertifikasi Ec-Council.
Untuk melompat menjadi seorang ahli jebolan pelatihan di Negara Paman Sam itu, Briptu Sheren harus berjuang mengalahkan 450 calon peserta lain di Polri. Berkat kepiawaiannya dalam berbahasa Inggris, ditunjang sejumlah kemampuan di bidang lainnya, dia berhasil terpilih menjadi duta Indonesia pada pelatihan ahli dan instruktur tingkat dunia itu.
Tak tanggung-tanggung, Briptu Sheren mengantongi enam sertifikat sekaligus sepulang belajar di Amerika Serikat. Di antaranya, Certified Secure Computer User (CSCU), Ec-Council Certified Security Specialist (ECSS), Certified Incident Handling (CIH), Certified Hacking Forensic Investigator (CHFI), Certified Ethical Hacker Master (CEH Master), dan Ec-Council Certified Security Analyst (ECSA).
Menurutnya, ilmu dan pengalaman yang didapatnya di luar negeri sangatlah berharga. Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan serupa. Untuk itulah, dia sangat bersyukur karena Polri telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anggota yang terpilih dari hasil seleksi terbuka, murni berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki peserta.
“Apalagi, saya sebagai Polwan, tentunya kebanggaan terasa berlipat ganda. Telah melalui pengalaman tugas luar biasa yang tak bisa ditukar nilainya dengan apa pun,” ujarnya.
Briptu Sheren mengakui, tantangan pengungkapan tindak pidana siber berbeda dengan dunia nyata. Pelakunya bahkan bisa berada di mana saja di seluruh penjuru dunia. Bahkan, identitas palsu melalui akun yang dibuat untuk kejahatan juga kerap direkayasa.
Untuk itulah, menurutnya, butuh pendidikan dan pelatihan yang secara terus-menerus guna memperbaharui ilmu dan keterampilan seiring teknologi informasi yang juga makin berkembang dengan cepat. “Dunia maya cepat sekali berkembangnya. Jadi, kita sebagai penyidik Polri juga harus lari menyesuaikan diri. Jika tidak, kita bisa kalah canggih dengan penjahatnya,” ujar Bripti Sheren.
Tidak banyak tahu, keahlian Briptu Sheren berperan penting dalam pengungkapan kasus akun palsu yang menyeret nama pesohor sekaligus mentalis, Deddy Corbuzier, pada 2018. Bahkan, saat itu ia belum menempuh pendidikan pakar di Florida. Saat itu, pemilik akun berinisial MS asal Martapura, Kalimantan Selatan, diringkus Unit IV Siber Ditreskrimsus Polda Kalsel. Ia pun diganjar penghargaan dari Kapolda Kalsel kala itu Irjen Pol. Drs. Yazid Fanani, M.Si.
Setiap 1 September, Polri memperingati hari ulang tahun Polwan. Kemarin, Polri memperingati hari ulang tahun dengan usia menuju matang, 72 tahun. Polwan di Indonesia lahir pada tanggal 1 September 1948 di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si. menuturkan, kedudukan Polwan dan polisi laki-laki kini sudah setara dalam meraih kesempatan menduduki jabatan strategis di Polri.
Saat ini, Polri memiliki 24.506 personel Polwan, terdiri dari tiga Perwira tinggi, 1.567 perwira menengah, 355 perwira pertama, dan 19.581 Bintara. Dalam acara peringatan HUT Polwan di Aula Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kapolri meminta para Polwan untuk bekerja lebih baik lagi dan menunjukkan prestasi mereka