18fa954d bd98 4fa3 9b5a ddd2e901deb4

Polsek Kelapa Dua Amankan Dua Pelaku dan Alat Racik dari Pabrik Ekstasi di Tangerang

f683752e 0b19 498f aeb9 ed2277133245mascipoldotcom – Sabtu, 26 September 2020 (09 Safar 1442 H)

Tangerang – Kapolsek Kelapa Dua, Polres Tangerang, AKP Muharam Wibisono membenarkan pengerebekan rumah yang dijadikan pabrik pembuatan ratusan ekstasi di jalan Palem, Kelurahan Poris, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada Jumat (25/9/2020) malam.

“Ya pada malam ini Reskrim Polsek Kelapa Dua melakukan penangkapan terhadap dua tersangka diduga melakukan home industri terkait obat obatan narkotika jenis ekstasi,” ujar AKP Muharam di Polsek Kelapa Dua.

AKP Muharam menuturkan dari pengerebekan tersebut petugas mengamankan sejumlah alat pembuat narkoba jenis ekstasi berikut bahan bakunya. “Iya memang cukup banyak barang bukti yang diamankan mulai dari alat untuk meracik kemudian bahan bakunya, alat untuk mencetak sebuah lambang menyerupai transformers yang digunakan para pelaku untuk membuat diduga pil inek atau ekstasi ini,” kata AKP Muharam.

Saat ini, lanjut AKP Muharam, para pelaku masih dimintai keterangan oleh penyidik dari unit reskrim Polsek Kelapa dua. “Masih kita dalami karena baru saja melakukan penangkapaan tentunya keterangan pelaku perlu kita dalami. Yang jelas kita sudah menangamankan dan kita akan dalami keterangan pelaku dan keterangan lebih lanjut kita sampaikan,” kata AKP muharam. (H Muhairo)

———–

Renungan

Istiqâmah Di Atas Al-Qur’an Dan Sunnah Jalan Keselamatan

Istiqâmah di atas sunnah adalah keinginan setiap orang yang benar-benar beriman yang berharap bisa meraih ridha Allâh Azza wa Jalla dan kebahagiaan akhirat serta takut terhadap murka Allâh Azza wa Jalla. Konsisten di atas ketaatan sampai tutup usia adalah kenikmatan tiada tara bagi orang yang beriman. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada baginda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Siapakah manusia terbaik itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

orang yang panjang umurnya dan amal perbuatannya bagus

ditanya lagi, “Siapakah manusia yan terjelek itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

orang yang panjang usianya namun amal perbuatannya buruk

Oleh karena itu istiqâmah di atas petunjuk, senantiasa berada dalam ketaatan serta terus menjauhi larangan merupajan sifat kaum Mukminin sejati. Itu merupakan jalan satu-satunya untuk mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠﴾ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Rabb kami ialah Allâh” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allâh kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta [Fusshilat/41:30-31]

Allâh Azza wa Jalla telah memerintahkan kepada Nabi-Nya juga para hamba-Nya agar istiqâmah menjalankan perintah-perintah-Nya. Allâh Azza wa Jalla berfirman.

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” [Hud/11:112]

Orang yang sering menjalankan perintah dan sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ada jaminan bahwa dia akan meninggal dalam keadaan seperti itu, karena hati manusia sangat mudah berubah-rubah. Oleh karena itu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya untuk bergaul dengan orang-orang yang buruk karena dikhawatirkan akan terpengaruh.

Terkadang ada orang yang zhahirnya taat dan istiqâmah, tapi kemudian dia menyimpang dengan berbagai sebab. Na’udzu billah. Atau sebaliknya, dia kafir atau ahli bid’ah, kemudian berubah menjadi Mukmin yang taat.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

Bergegaslah untuk melakukan amal-amal shaleh sebelum fitnah-fitnah (berdatangan) seperti malam yang gelap gulita. Ada orang yang pada pagi harinya dia Mukmin kemudian pada sore harinya dia menjadi kafir dan ada juga orang yang pada pagi harinya dia kafir kemudian pada sore harinya dia menjadi Mukmin, dia menjual agamanya dengan pernak-pernik dunia [HR. Muslim]

Karena fitnah yang begitu dahsyat, maka orang akan sangat cepat berubah, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Dari sini, kita juga mengetahui betapa istiqâmah di atas al-haq, al-Qur’an dan Sunnah itu begitu penting bagi seseorang yang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Akhirnya, hanya kepada Allâh Azza wa Jalla kita memohon agar kita diberikan keistiqâmahan di al-haq yang berdasarkan al-Qur’an, Sunnah dan ijma’ Ulama.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XXI/1439H/2018M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]