Polres Lebak Banten Bantu Warga Bersihkan Tanah Langsor 1

Polres Lebak Banten Bantu Warga Bersihkan Tanah Langsor yang Menutup Jalan

Polres Lebak Banten Bantu Warga Bersihkan Tanah Langsor 3mascipoldotcom – Sabtu, 03 Oktober 2020 (16 Safar 1442 H)

SERANG – Akibat hujan deras, telah terjadi bencana longsor dan pohon tumbang yang mengakibatkan jalan di Kp. Lebak Tundun Desa Cikadongdong tertutup.

Terkait longsor dan pohon tumbang tersebut, personel Ditlantas Polda Banten melaksanakan evakuasi agar tidak terjadinya kemacetan.

Saat ditemui, Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Rudy Purnomo membenarkan bahwa longsor tersebut mengakibatkan satu unit bangunan rusak dan akses jalan tertutup.

“Iya pada hari Jumat tanggal 02 Oktober 2020 kemarin, sekitar jam 16.00 Wib hingga jam 21.30 Wib telah terjadi hujan yang cukup deras di wilayah Kecamatan Cigemblong, sehingga pada sekitar jam 07.00 Wib terjadi tanah longsor di Kp. Cisaat RT 05 RW 02 Desa Cikadongdong Kec. Cigemblong yang mengakibatkan satu unit bangunan warung rusak ringan milik Samsudin, dan juga terjadi longsoran tanah di pinggir jalan Kp. Lebak Tundun Desa Cikadongdong, sehingga jalan terhalang oleh pohon dan tanah,” ujar Rudy Purnomo. Sabtu, (03/10/2020).

Dan terkait hal tersebut, Rudy Purnomo menjelaskan sudah berkoordinasi dengan stakeholder terkait guna melaksanakan evakuasi.

“Terkait hal ini kita sudah mengambil tindakan dengan melakukan koordinasi dengan Kapolres Lebak, Kasat Lantas Lebak, Kapolsek Cijaku untuk mengecek TKP. Dan juga melakukan koordinasi dengan BPBD dan Dinas PUPR Lebak guna melakukan evakuasi akibat bencana longsor tersebut,” jelas Rudy Purnomo.

Polres Lebak Banten Bantu Warga Bersihkan Tanah Langsor 2Masih kata Rudy Purnomo, “Dalam kejadian tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa (nihil) dan situasi terakhir jalan sudah bisa dilalui R2,” tutup Rudy Purnomo.

Sementara itu ditempat yang terpisah, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menghimbau kepada masyarakat agar terus berhati-hati di musim hujan seperti ini.

“Memasuki musim penghujan ini, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu berhati-hati. Apalagi beberapa hari terakhir ini di wilayah kita sering terjadi hujan deras, dan dampak dari hujan tersebut bisa mengakibatkan banjir, tanah longsor dan pohon tumbang,” ujar Edy Sumardi.

“Untuk itu agar kita lebih berhati-hati lagi dalam beraktivitas, jangan sampai kita menjadi korban akibat dari musim penghujan ini,” lanjut Edy Sumardi. (Berto Purba/Bid Humas Polda banten)

Polres Lebak Banten Bantu Warga Bersihkan Tanah Langsor 4———

Renungan

Amalan Yang Menghilangkan Bencana

Perlu kita ketahui, bahwa musibah yang menimpa kita, sejatinya itu adalah karena dosa-dosa kita. Sungguh, telah banyak kita saksikan berbagai bencana dan musibah. Baik di daratan maupun di lautan. Badai dahsyat yang melanda, banjir yang menenggelamkan ; tanah longsor, meruginya niaga, tertahannya berkah Allâh, dan lain sebagainya, itu semua kita saksikan dan kita dengar.

Namun banyak dari kita tidak mau mengambil pelajaran dan ibrah. Kita tidak mau mencari apa penyebab hakiki dari berbagai bencana tersebut. Bahkan ada di antara kita dan di tengah-tengah kita yang mengatakan, bahwa bencana tersebut tidak ada kaitannya dengan dosa. Itu semua bukan karena dosa dan maksiat ; akan tetapi itu adalah bencana alamiah. Bukankah ini sama saja dengan mendustakan firman Allâh Azza wa Jalla :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Ar-Rum/ 30:41]

Juga firman Allâh Azza wa Jalla :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [Asy-Syura/ 42:30]

Hal seperti ini, menandakan kerasnya hati. Justru ketika bencana menimpa, musibah melanda, kita harus banyak introspeksi dan kembali kepada Allâh.

فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَٰكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allâh) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. [Al-An’âm /6:43]

Mereka telah lupa, atau seolah-olah lupa tentang sunnatullah yang berlaku terhadap umat terdahulu. Bukankah umat terdahulu ditimpa bencana dan siksa tidak lain karena kemaksiatan mereka?. Karena kedurhakaan dan pembangkangan mereka?!. Namun banyak manusia yang tidak mau mengambil pelajaran dan iktibar terhadap kejadian-kejadian yang ada.

Kebanyakan manusia tetap saja bergelimang dalam suka ria mereka ; tanpa tersentuh hatinya untuk mau mengambil pelajaran. Mungkin mereka hanya akan mengatakan ; bahwa bencana yang terjadi tidak jauh beda dengan apa yang menimpa para pendahulu kita; ada kesenangan, ada penderitaan ; dan itulah siklus alamiah yang pasti akan terjadi di setiap waktu.

Jangan sampai kita tidak peka dengan hal-hal tersebut. Jangan sampai kita lupa dan lalai ; sehingga kita tidak sadar bahwa itu adalah peringatan dari Allâh ; agar kita semua kembali kepada Allâh. Sebab bencana dan musibah dengan berbagai macamnya ; itu semua adalah karena dosa dan maksiat kita.

Dengan musibah tersebut ; terkandung pesan bahwa adzab Allâh akan menimpa siapa yang bermaksiat kepada-Nya; dan tentunya siksa-Nya di akhirat lebih dahsyat dari sekedar musibah dunia.

Allâh Maha Penyayang kepada hamba-Nya ; meski mereka telah melanggar perintah-Nya. Karena itulah, Allâh memberi peringatan kepada hamba-Nya, agar mereka introspeksi diri dan mau bersimpuh kepada-Nya. Karena itulah, Allâh pun menjadikan hal-hal untuk menolak bala’ dan bisa menghilangkan musibah kala menimpa.

Di antara sebab-sebab yang bisa menolak musibah tersebut adalah:

1. Kembali Kepada Allâh Azza wa Jalla

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). [Al-A’raf/ 7: 168]

Maka menjadi keharusan atas setiap insan, untuk kembali menuju ketaatan Allâh dan Rasul-Nya. Jauhilah segala tindak maksiat; niscaya Allâh pun akan menolak bala dan bencana.

2. Mengenal Allâh Azza wa Jalla Di Waktu Lapang

اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ! اِحْفَظِ الله تَجِدْهُ أَمَامَكَ ، تَعرَّفْ إِلَى اللهِ في الرَّخَاءِ يَعْرِفكَ في الشِّدَّةِ

Jagalah Allâh, niscaya Dia akan menjagamu! Jangalah Allâh, niscaya akan engkau dapati Dia di hadapunmu. Kenalilah Allâh di waktu lapang, niscaya Dia mengenalmu di waktu sempit. [HR. Ath-Thabrani]

Karena itu sebagian salaf berkata: Barangsiapa yang mengenal Allâh di waktu lapang, maka Allâh pun akan mengenalnya di waktu sulit.

3. Tunduk Dengan Merendahkan Diri Saat Musibah Melanda

وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ

Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri. [Al-A’raf/7:94]

4. Berdoa Kepada Allâh Azza wa Jalla Agar Dihilangkan Kesulitan

Karena Allâh tidaklah menolak orang yang berdoa kepada-Nya. Bahkan Allâh mengancam adzab pedih bagi mereka yang sombong yang tidak mau berdoa kepada-Nya.

5. Bertawakkal Kepada Allâh Azza wa Jalla

Hakikat tawakkal adalah menyerahkan segala perkara kepada Allâh dengan tetap berikhtiar melakukan sebab-sebab yang disyariatkan. Kita yakin bahwa Allâh Maha kuasa atas segala sesuatu. Maka seorang Muslim haruslah selalu menautkan hatinya kepada Allâh dalam segala hal. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allâh, Allâh pun akan mencukupinya untuk perkara agamanya dan juga dunianya.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allâh niscaya Allâh akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allâh melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allâh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. [Ath-Thalaq/65:3]

Di antara amalan yang dengannya Allah akan menghilangkan musibah dan bala’ adalah:

6. Takwa Kepada Allâh

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. [Ath-Thalaq/ 65: 2-3]

Ibnul Jauzi berkata: “Barangsiapa yang menghendaki selalu dalam keselamatan, maka hendaknya ia bertakwa kepada Allâh.”

7. Melakukan Kebaikan Kepada Orang Lain

Berbuat kebaikan akan menjaga dari kebinasaan yang buruk ; sebagaimana sedekah dengan sembunyi-sembunyi akan memadamkan amarah Allâh. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صَنَائِعُ المَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ وَالصَّدَقَةُ خَفِيّاً تُطْفِىءُ غَضَبَ الرَّبِّ

Berbuat kebaikan akan menjaga dari kebinasaan yang buruk ; dan bersedekah secara sembunyi-sembunyi akan memadamkan murka Ar-Rabb. [HR. Ath-Thabrani]

8. Istighfar

Di antara amalan yang menolak bala dan musibah adalah istighfar. Istighfar adalah hal yang membuat Allâh Azza wa Jalla ridha ; dan menyelamatkan dari murka-Nya.

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan Allâh sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allâh akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. [Al-Anfal/8:33]

Barangsiapa yang selalu beristighfar, maka Allâh Azza wa Jalla akan menjadikan untuknya jalan kelapangan dari segala duka; dan jalan keluar dari segala kesempitan. Dan Allâh akan memberinya rezeki dari arah yang tidak pernah ia sangka.

9. Taubat

Dan tidak lupa pula, kita harus bertaubat kepada Allâh; karena Allâh mencintai hamba-hamba-Nya yang suka bertaubat dan mensucikan diri.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu berkata: “Tidaklah suatu bencana ditimpakan, melainkan disebabkan dosa ; dan tidaklah suatu bala’ dihilangkan, melainkan dengan bertaubat.”

Semoga kita semua diberi keselamatan, dan selalu mengambil ibrah dan pelajaran dari apapun yang terjadi. Sehingga kita selalu ingat dan kembali kepada-Nya.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XXI/1439H/2018M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]