IMG 20210610 WA0021

Kunjungi SPN Polda Banten, Wakapolda Berikan Arahan Kepada Personel dan Siswa

mascipoldotcom – Kamis, 10 Juni 2021 (29 Syawal 1442 H)

Pandeglang – Wakapolda Banten Brigjen Pol Drs. Ery Nursatari lakukan kunjungan kerja ke SPN Polda Banten, Kamis (10/06/2021).

Kedatangan Wakapolda Banten disambut langsung oleh Ka SPN Polda Banten Kombes Pol Noffan Widyayoko, Waka SPN Polda Banten AKBP Wahyu Arif dan Perwira SPN Polda Banten lainnya.

Setibanya di SPN Polda Banten, Wakapolda mengambil apel yang biasa dilakukan pada pagi hari, dengan peserta apel personel SPN Polda Banten dan para siswa.

Usai apel, Wakapolda Banten memberikan arahan kepada para siswa dan personel SPN Polda Banten.

Ia juga menjelaskan maksud kedatangannya ke SPN Polda Banten.

“Kedatangan saya kesini mau melihat secara nyata apa yang sudah dilaksanakan oleh Pak Ka SPN beserta jajarannya terhadap siswa yang notabene memang ini adalah siswa yang khusus. Karena pendidikannya pada masa pandemik, dimana kita tahu banyak kekurangan, banyak waktu yang terbuang dalam pendidikan karena pandemik ini,” kata Ery Nursatari.

Selain itu maksudnya kedatangannya adalah untuk melihat kesiapan SPN Polda Banten dalam menghadapi Pendidikan Pembentukan Bintara Polri TA. 2021 mendatang.

Terakhir ia berharap, “Setelah mereka nanti selesai dilantik, tentunya harapan kita semua mereka ini menjadi bagian dari kita dan mereka juga tahu bahwa Bintara inilah yang mewarnai organisasi Polri. Karena jumlah mereka yang paling banyak.

Oleh sebab itu kita berharap agar mereka menjadi Polisi yang profesional, kemudian juga jujur, kemudian juga bisa melayani masyarakat dengan baik dan tidak lupa juga Covid-19 belum selesai, tetap perhatikan protokol kesehatan dan menjadi pionir, contoh-contoh di masyarakat dalam hal prokes”.

Sementara itu, Ka SPN Polda Banten Kombes Pol Noffan Widyayoko menambahkan bahwa dalam kunjungannya, Wakapolda meninjau sarana dan prasarana yang ada.

“Ya tadi setelah memberikan motivasi kepada siswa dan berinteraksi dengan personel SPN Polda Banten, pak Wakapolda melihat kondisi barak serta sarana dan prasarana yang ada. Alhamdulillah pak Wakapolda menilai cukup bagus. Karena kami memang menerapkan protokol kesehatan sekalipun di dalam barak,” kata Noffan.

Noffan juga mengatakan jika Pak Wakapolda juga datang melihat bagaimana perangkat pendidikan dalam hal ini untuk Gadik, Pengasuh dan Instruktur dapat melaksanakan pekerjaannya secara maksimal dengan banyak keterbatasan yang ada. Baik itu keterbatasan personel, keterbatasan sarana dan prasarana kemudian bagaimana fasilitas pendidikannya.

Dan juga memberikan arahan kepada personel SPN Polda Banten agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara maksimal. (Bidhumas)

———-

Renungan

BERKASIH SAYANG DAN LEMAH LEMBUT

Oleh Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr

Allah menjelaskan bahwa Nabi-Nya, Muhammad, sebagai orang yang memiliki akhlak yang agung. Allah Ta’ala berfirman.

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Sungguh, kamu mempunyai akhlak yang agung” [Al-Qalam : 4]

Allah juga menjelaskan bahwa beliau adalah orang yang ramah dan lemah lembut. Allah Ta’ala berfirman.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

“Dengan sebab rahmat Allah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauh dari sekelilingmu” [Ali Imran : 159]

Allah juga menjelaskan bahwa beliau adalah orang yang penyayang dan memiliki rasa belas kasih terhadap orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala berfirman.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat menginginkan kamu (beriman dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min” [At-Taubah : 128]

Rasulullah memerintahkan dan menganjurkan kita agar senantiasa berlaku lemah lembut. Beliau bersabda.

يَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا، وَبَشِّرُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا

“Mudahkanlah dan jangan kalian persulit, berilah kabar gembira dan janganlah kalian membuat orang lari”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1734 dari Anas bin Malik. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Muslim no. 1732 dari Abu Musa dengan lafaz.

بَشِّرُوا وَلاَ تُُنَفِّرُواوَيَسِّرُوا وَلاَتُعَسِّرُوا

“Berilah kabar gembira dan jangan kalian membuat orang lari. Mudahkanlah dan janganlah kalian persulit”.

Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no.220 meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya pada kisah tentang seorang Arab Badui yang kencing di masjid.

Baca Juga  Lemah Lembut Sesama Ahlus Sunnah
دَعُوهُ وَهَرِيْقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلاً مِنْ مَاءِ أَوْ ذَنُو بًا مِنْ مَاءٍ فَإِنَّمَا بُعِشْتُمُ مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَشُوا مُعَسِّرِيْنَ

“Biarkanlah dia ! Tuangkanlah saja setimba atau seember air. Sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah, bukan untuk mempersulit”

Al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah hadits no.6927 bahwa Rasulullah bersabda.

يَاعَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ الأَمْرِ كُلِّهِ

“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan”

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Muslim no. 2593 dengan lafaz.

يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ

“Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya”

Muslim meriwayatkan hadits dalam kitab Shahihnya no.2594 dari Aisyah, Nabi bersabda.

إِنَّالرِّفْقَ لاَيَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَ عُ مِنْ شَيءٍ إِلاَّ شَانَهُ

“Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek”

Muslim juga meriwayatkan hadits no. 2592 dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi bersabda.

مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الْخَيْرَ

“Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan”.

Allah pernah memerintahkan dua orang nabiNya yang mulia yaitu Musa dan Harun untuk mendakwahi Fir’aun dengan lembut. Allah Ta’ala berfirman.

اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, karena dia telah berbuat melampui batas. Berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut” [Thaha : 43-44]

Allah juga menjelaskan bahwa para sahabat yang mulia senantiasa saling bekasih sayang. Allah Ta’ala berfirman.

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ

“Muhammad itu adalah utusan Allah. Orang-orang yang selalu bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesame mereka” [Al-Fath : 29]

[Disalin dari buku Rifqon Ahlassunnah bi Ahlissunnah Penulis Abdul Muhsin bin Hamd Al Abbad Al Badr, Edisi Indonesia Rifqon Ahlassunnah bi Ahlissunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, Penerbit : Titian Hidayah Ilahi Bandung, Cetakan Pertama Januari 2004]