Katua Harian 2

Ketua Harian Komascipol Pimpin Baksos Pendistribusian Logistik Kebutuhan Korban Letusan Gunung Semeru Lumajang

IMG 20201225 WA0071mascipoldotcom – Ahad, 20 Desember 2020 (05 Jumadil Awal 1442 H)

Lumajang, Jawa Timur – Selain menghadapi bencana berupa pandemi Covid-19 seperti negara-negara lain, Indonesia juga harus menghadapi beberapa bencana alam.

Tahun ini beberapa gunung di Indonesia bergolak. Langkah-langkah mitigasi di luar aksi menangani pandemipun diarahkan seiring meningkatnya aktivitas gunung-gunung ini.

Salah satunya Gunung Semeru, yang berada di Lumajang, Jawa Timur pada 1 Desember 2020 telh menunjukkan aktivitas erupsi.

Terlihat guguran awan panas dari Gunung Semeru yang meluncur hingga 3000 meter ke arah Besuk Kobokan di Lumajang, Jawa Timur.

Namun, ternyata itu bukanlah letusan pertama Gunung Semeru. Dilansir dari laman Magma Indonesia, Gunung Semeru telah meletus sebanyak 17 kali selama 2020. Di awal tahun, gunung tersebut tercatat telah mengalami erupsi sebanyak dua kali pada Jumat, 17 Januari.

Katua Harian 1Erupsi tersebut mengakibatkan adanya semburan kolom abu setinggi 400 dan 600 meter diatas gunung.

Masih di bulan yang sama, pada 20 Januari sekitar pukul 05.35 Gunung Semeru mengalami erupsi yang memicu kolom abu
setinggi 300 meter di atas puncak.

Pada 24 Januari pukul 05.43 WIB, terjadi erupsi dengan kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak.

Kemudian pada 29 Februari pukul 20.49 WIB, terjadi guguran larva pijar sejauh 1 km dari pusat guguran. Serta pada 3 Maret pukul 17.33 WIB, awan panas meluncur sejauh 3 km dari kawah puncak ke arah Besuk Kembar dan Besuk Bang.

Setelah tidur sejenak, pada 11 April Gunung Semeru kembali erupsi dan disertai dengan awan panas putih.

IMG 20201225 WA0072Dilansir dari data Magma Indonesia pada 11 April gunung tersebut mengalami 17 kali gempa, namun tidak separah dengan letusan 1 Desember dini hari ini.

Berdasarkan data dari PVMBG, selama periode 1 hingga 16 April aktivitas Gunung Semeru didominasi oleh guguran lava dan erupsi tidak menerus.

Pada 19 Oktober, terjadi guguran batu. Pada 27 November Gunung Semeru telah meletus sebanyak tiga kali. Pada 28 November jumlah guguran batuan meningkat dan disertai oleh guguran awan panas.

Kemudian pada 1 Desember, Gunung Semeru mengeluarkan suara letusan sebanyak 7 kali.

Gunung tersebut mengalami erupsi yang mengeluarkan awan panas dan memuntahkan guguran lava. Awan panas dan guguran lava tersebut meluncur sejauh 1,5 km ke arah curah kobokan.

IMG 20201225 WA0069Adanya aktifitas gunung Semeru yang terletak di dua wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupten Malang, Jawa Timur tersebut diatas, dipimpin ketua Harian Komascipol-Kombat TNI Polri & Abdi Negara telah melaksanakan Bakti sosial pembagian sembako dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari para pengungsi dampak aktifitas gunung Semeru.

Komascipol-Kombat TNI Polri & Abdi Negara yang sudah berdiri sejak tanggal 20 Juli 2013, telah banyak mlakukan kegiatan bersama-sama dengan elemen masyarakat dan relawan serta yayasan as sunnah lainnya telah sangat sering melakukan bhakti sosial dimanapun pengurus Komascipol-Kombat TNI Polri & Abdi Negara berada, dari mulai membantu penanganan avakuasi korban banjir, korban banjir bandang, pembagian selimut, pembagian baju layak pakai, pembagian sembako, pembagian air mineral, pembagian masker korban bencana kebakaran hutan, pembagian nasibungkus, pembuatan sumur korban kekeringan dan pipanisasi air bersih, sunatan masal, pembagian mushab Al Qur’an, pembagian buku do’a dan zikir pagi petang serta bhaksos lainnya seperti pembuatan
dapur umum, diberbagai daerah terdampak gempa bumi.

IMG 20201225 WA0070“Selama adanya bencana Covid-19, sudah melukan pembersihan dan penyemprotan cairan disinfektan di berbagai tempat seperti Kantor Polres, Kantor Kodim, Kantor Koramil, Kantor Polsek, Kantor Camat, dan khusus Rumah Sakit serta Puskesmas telah distribusikan APD, hazmat, Faceshield, kacamata safety, sarung tangan rubberex,
sepatu boot, masker, thermometer gun, dan kebutuhan lainnya dalam membantu penanganan pasien korban wabah Covid-19, termasuk bantuan ambulan, Kantor Kelurahan serta Masjid-Masjid, Mushollah, pasar, kampus, sekolahan dan tempat-tempat keramaian lainnya, dimanapun pengurus Komascipol-Kombat TNI Polri & Abdi Negara
berada”. ungkap Ketua Ketua Harian Komascipol-Kombat TNI Polri & Abdi Negara Ibnu Ustadi.

Dengan banyaknya permintaan pendistribusian bantuan bencana bagi warga masyarakat yang mengungsi akibat bencana gunung meletus seperti hari ini Ahad 20 Desember 2020 di Kecamatan Pronojiwo berdasarkan Informasi dari hasil assessment yang dilakukan Posko Bersama As Sunnah menyebutkan bahwa warga yang terdampak bencana gunung meletus tersebut khususnya yang tinggal di kecamatan Pronojiwo mengalami berbagai kesulitan dari air
bersih hingga kebutuhan sehari-hari, dampak terjadi musibah gunung meletus tersebut warga sangat berharap bantuan dari berbagai pihak diantaranya dari Posko Bersama As Sunnah.

Komunitas Masyarakat Cinta Polri-Komunitas Sahabat TNI Polri dan Abdi Negara merupakan Komunitas perkumpulan para relawan yang bergerak membatu aparatur negara salah satunya pada bidang bantuan para korban bencana Alam yang dipimpin Bapak Bagus Sujoko sebagai ketua umum dan Bapak Ibnu Ustadi sebagai ketua
harian yang terjun langsung sebagai kordinator lapangan dibawah kendali Koordinator Nasional Ustadz Abu Munzier Al-Ghifari Hafizdohulloh.

“Para pengurus Komascipol-Kombat TNI Polri & Abdi Negara terdiri dari berbagai profesi dari praktisi hukum sampai dengan para disiplin ilmu yang profesional pada bidangnya masing masing termasuk dokter, ustadz, mahasiswa, pengusaha dan para profesional lainnya”. sambung Ketua Umum Komascipol-Kombat TNI Polri & Abdi
Negara, Ahad, 20 Desember 2020, pukul 19.00 WIB

Masih menurut ketua harian Ibnu Ustadi “Adapun perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari yang telah kami distribusikan kepada para pengungsi korban gunung meletus tersebut diataranya berupa:

1. Mie Goreng 30 Dus,
2. Telur 100 kg,
3. Jilbab 200 pcs (anak)
4. Masker Medis 40 box (@ 50 PC)
5. Ikan Asin (kering): 50 kg, kering – basah: +/- 50 kg
6. Air Mineral (kemasan gelas) : 20 duz
7. Mushaf: 66
8. Jilbab 150 pcs (dewasa)
9. Mukena: 25
10. Tempe Kering 42 pack
11. Sarden 49 kaleng
12. Trasi: 30

Lokasi Distribusi

RT Kamar A (74 KK), Dsn Supiturang, Ds Sendang Sari, kec. Pronojiwo”.

Selanjutnya

1. Jilbab Dewasa 92 pcs
2. Ikan asin: 30 kg
3. Tempe Kering 10 pack
4. Telur 80 tray
5. Mie Goreng 10 Dus
6. Masker Medis 10 pack
7. Mushaf 20
8. Sarden 15 kaleng
9. Trasi 10

Lokasi distribusi RT 11 (74 KK) dsn Supiturang, DS Sendang Sari, Pronojiwo

1. Jilbab Dewasa 94
2. Jilbab anak 14
3. Ikan Asin 40
4. Tempe Kering 15 pack
5. Telur 80 tray
6. Mie Goreng 10 Dus
7. Masker Medis 15 pack
8. Mushaf 20
9. Mukena
10. arden 15 kaleng
11. Trasi 10

Lokasi pendistribusian

RT 10 (92 KK) Dsn Supiturang, DS Sendang Sari, kec pronojiwo.

1. Jilbab Dewasa
2. Ikan Asin 40 kg
3. Tempe Kering 17 pack
4. Telur 90 tray
5. Mie Goreng 10 Dus
6. Masker Medis 15 pack
7. Mushaf 26
8. Air Mineral
9. Mukena (bonus)
10. Sarden 19 kaleng
11. Trasi 10

Lokasi pendistribusian dusun Sumber Sari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang”, papar Ketua Harian Ibnu Ustadi.

Ketua Harian juga memberikan catatan diantaranya

– bantuan berbentuk bahan makanan, sudah banyak

– bantuan untuk pembinaan mental spiritual (mushaf, jilbab, iqra’, mukena) masih kurang

– Dusun Umbulan, desa Sendang Sari, sebagai daerah terdampak dengan banjir lahar dingin, sangat membutuhkan bantuan air.
(Sementara masuk dari BPBD dan mdmc). Sementara program pipanisasi untuk jangka panjang, sudah masuk dari Al-furqon gresik.. namun belum terpasang, karena masih ada kekhawatiran banjir lahar susulan..

Kebutuhan sehari-hari warga: 3 tangki air kapasitas 5000 liter/ hari (untuk 500-an jiwa/ 2 RT)

“Untuk Tausiyah / Psycho Social di isi oleh Ustazd Kholid Basalamah hafizdohulloh ta’ala dari Yayasan Fastabiqul Khoirot Lumajang, dengan tema : “MENGAPA WANITA HARUS BERHIJAB?”, lanjut Ketua Harian Bapak Ibnu Ustadi.

“Jazakumullah khoir kepada tim yang tergabung dalam giat diantaranya yayasan Al-Ummahat, Yayasan MT Qolbu, Yayasan Baiturrahimmei, Yayasan IDN, Yayasan Al Muhajirin Musashi Yayasan BSD Cibarusah, Yayasan Fastabiqul Lumajang, RAPI LumajangK Forkomikasmaja, Posko Bersama As Sunnah”. tutup Ketua Harian Ibnu Ustadi.

Ditempat terpisah Koordinator Komascipol-Kombat TNI Polri & Abdi Negara Ustadz Abu Munzier hafizdohulloh dan Ketua Umum Bapak Bagus Sujoko mengucapkan terimaksih kepada ketua harian dan seluruh pelaksana baksos pendistribusian logistik kebutuhan sehari-hari warga dan masyarakat korban letusan gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur, khususnya kepada seluruh donator dengan harapan dan Do’a semoga Allah azza wa jall membalas dengan balasan yang lebih baik serta berlipat ganda, sebagai bekal kehidupan yang abadi di akhirat kelak.

“Ditengah bencana wabah virus Covid-19 yang hingga hari ini belum usai dan masih menampakkan jumlah korban serta wilayah penyebarannya dan hal ini sudah mulai berdampak pada perekonomian masyarakat secara luas ditambah lagi dengan adanya letusan gunung Semeru Lumajang Jawa Timur maka harapan kami semoga para donatur dapat terus bergabung bersama kami, untuk membantu meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita”. ungkap dan harapan serta ajakan Kornas Komascipol-Kombat TNI Polri dan Abdi Negara Ustadz Abu Munzier Al-Ghifari hafizdohulloh. (ibnjojogan Asy-Syamil.com Peduli)

————–

Renungan

MENGAPA WANITA HARUS BERHIJAB?

Pertanyaan ini sangat penting namun jawabannya justru jauh lebih penting. Satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang cukup panjang. Jilbab atau hijab merupakan satu hal yang telah diperintahkan oleh Sang Pembuat syariat.

Sebagai syariat yang memiliki konsekwensi jauh ke depan, menyangkut kebahagiaan dan kemashlahatan hidup di dunia dan akhirat. Jadi, persoalan jilbab bukan hanya persoalan adat ataupun mode fashion Jilbab adalah busana universal yang harus dikenakan oleh wanita yang telah mengikrarkan keimanannya.

Tak perduli apakah ia muslimah Arab, Indonesia, Eropa ataupun Cina. Karena perintah mengenakan hijab ini berlaku umum bagi segenap muslimah yang ada di setiap penjuru bumi.

Berikut kami ulas sebagian jawaban dari pertanyaan di atas:

Pertama : Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
Ketaatan merupakan sumber kebahagian dan kesuksesan besar di dunia dan akherat. Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman manakala ia enggan merealisasikan,mengaplikasikan serta melaksanakan segenap perintah Allah dan RasulNya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. [Al Ahzab:71]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

ذَاقَ طَعْمَ الإِيماَنِ مَنْ رَضِيَ بالله رَباًّ وَبالإسْلامِ دِيْناً وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا.

“Sungguh akan merasakan manisnya iman, seseorang yang telah rela Allah sebagaiRabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul utusan Allah”. [HR Muslim].

Kedua : Pamer aurat dan keindahan tubuh merupakan bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah dan RasulNya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا

“Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. [Al Ahzab:36].

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافىً إلاَّ المُجَاهِرُن.

“Setiap umatku (yang bersalah) akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat maksiat)”. [Muttafaqun alaih].

Sementara wanita yang pamer aurat dan keindahan tubuh sama artinya dia telah berani menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.

Ketiga : Sesungguhnya Allah memerintahkan hijab untuk meredam berbagai macam fitnah (kerusakan)

Jika berbagai macam fitnah redup dan lenyap, maka masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan selamat dari fitnah. Sebaliknya, masyarakat yang dihuni oleh wanita yang gemar bertabarruj (berdandan seronok), pamer aurat dan keindahan tubuh, sangatlah rentan terhadap ancaman berbagai fitnah dan pelecehan seksual serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran yang sangat besar. Jasad yang bugil jelas akan memancing perhatian dan pandangan berbisa. Itulah tahapan pertama bagi penghancuran dan pengrusakan moral dan peradaban sebuah masyarakat.

Keempat : Tidak berhijab dan pamer perhiasan akan mengundang fitnah bagi laki-laki.

Seorang wanita apabila memamerkan bentuk tubuh dan perhiasannya di hadapan laki-laki non mahram, jelas akan mengundang perhatian kaum laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Jika ada kesempatan mereka pasti akan memangsa dengan ganas laksana singa sedang kelaparan.
Seorang penyair berkata,

نظرة فإبتسامة فسلام * فكلام فموعد فلقاء.

“Berawal dari pandangan lalu senyuman kemudian salam disusul pembicaraan lalu berakhir dengan janji dan pertemuan”.

Kelima : Seorang wanita muslimah yang menjaga hijab, secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki,“Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang merdeka yang tidak terikat dengan siapapun dan aku tidak tertarik dengan siapapun karena aku lebih tinggi dan jauh lebih terhormat dibanding mereka.”

Adapun wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki hidung belang, secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Ataukah ada orang yang berseloroh,“Aduhai betapa cantiknya dia?”. Mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya hingga mereka pun terfitnah.

Manakah di antara dua wanita di atas yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap lelaki untuk menundukkan pandangan mereka dan bersikap hormat ketika melihatnya, hingga mereka menyimpulkan bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas dan sejati.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan hikmah di balik perintah mengenakan hijab dengan firmanNya.

ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”. [Al Ahzab : 59]

Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta kecantikan parasnya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Tanpa sadar mereka rela menjadi mangsa kaum laki-laki bejat dan rusak. Dia menjadi wanita terhina, terbuang, murahan dan kehilangan harga diri dan kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.

SYARAT-SYARAT HIJAB

Hijab sebagai bagian dari syariat islam, memiliki batasan-batasan jelas. Para ulama pembela agama Allah telah memaparkan dalam tulisan-tulisan mereka seputar kriteria hijab. Setiap mukminah hendaknya memperhatikan batasan syariat berkaitan dengan hijab ini. Menjadikan Kitabullah dan Sunnah NabiNya sebagai dasar rujukan dalam beramal, serta tidak berpegang kepada pendapat-pendapat menyimpang dari para pengekor hawa nafsu. Dengan demikian tujuan disyariatkanya hijab dapat terwujud, bi’aunillah.

Diantara syarat-syarat hijab antara lain:

Pertama : Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikitpun selain yang dikecualikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَيُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّمَاظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka”. [An Nuur:31].

Dan juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا {59}* لَّئِن لَّمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لاَيُجَاوِرُونَكَ فِيهَآ إِلاَّ قَلِيلاً

“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin,“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang”. [Al Ahzab : 59].

Kedua : Hendaknya hijab tidak menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

-. Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal tidak menampakkan warna kulit tubuh.

-. Hendaknya hijab tersebut longgar dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.

-. Hendaknya hijab tersebut bukan dijadikan sebagai perhiasan bahkan harus memiliki satu warna bukan berbagai warna dan motif.

-. Hijab bukan merupakan pakaian kebanggaan dan kesombongan.
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut.

من لبس ثوب شهرة في الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه النار.

“Barangsiapa yang mengenakan pakaian kesombongan di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti pada hari kiamat kemudian ia dibakar dalam Neraka”. [HR Abu Daud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan]

-. Hendaknya hijab tersebut tidak diberi parfum atau wewangian. Dasarnya adalah hadits dari Abu Musa Al Asy’ary Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

أَيُّماَ امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَليَ قَوْمٍ لِيَجِدوُا رِيْحَهَافهي زَانِيَةٌ.

“Siapapun wanita yang mengenakan wewangian lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya, maka ia adalah wanita pezina”. [HR Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi, dan hadits ini Hasan]

Ketiga : Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian wanita kafir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.

“Barangsiapa yang menyerupai kaum maka dia termasuk bagian dari mereka”. [HR Ahmad dan Abu Daud]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutuk laki-laki yang mengenakan pakaian wanita serta mengutuk wanita yang berpakaian seperti laki-laki. [HR Abu daud Nasa’i dan Ibnu Majah, dan hadits ini sahih].

Catatan :

Syaikh Albani dalam kitabnya Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah Fil Kitab Was Sunnah mengatakan, menutup wajah adalah sunnah hukumnya (tidak wajib) akan tetapi yang memakainya mendapat keutamaan. Wallahu a’lam

Tulisan ini saya tujukan kepada saudari-saudariku seiman yang sudah berhijab agar lebih memantapkan hijabnya hanya untuk mencari wajah Allah. Juga bagi mereka yang belum berhijab agar bertaubat dan segera memulainya sehingga mendapat ampunan dari Allah Azza wa Jalla.

Wallahu waliyyut taufiq
(Ummu Ahmad Rifqi )

Maraji’:

-Al Afrah, Ahmad bin Abdul Aziz Hamdani.
-Tanbihaat Ahkaami Takhtasu Bil Mukminaat, Dr. Shalih Fauzan bin Abdullah Al Fauzan.
-Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah Fil Kitabi Was Sunnah, Syaikh Nashiruddin Al Albani.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun VII/1424H/2003 Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi