Kombes Pol Edy Sumardi 7 e1607635790608

Kabaharkam Polri Kirim Bantuan 5 Ton Beras dan 15 Ribu Masker untuk Pengungsi Erupsi Gunung Semeru

Kombes Pol Edy Sumardi 6mascipoldotcom, Rabu, 02 Desember 2020 (18 Rabi’ul Akhir 1442 H)

Lumajang – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan meletus selasa dini hari (1/12/2020).

Warga berada di sekitar kawasan yang dilewati awan panas dan material gunung semeru langsung diungsikan.

Pasca letusan, warga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 hingga 4 kilometer, dari lereng gunung di wilayah selatan dan tenggara.

Kombes Pol Edy Sumardi 5Musibah erupsi Gunung Semeru ini mendapat perhatian Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto yang sekaligus Kaopspus Aman Nusa II 2020 dengan mengirimkan sejumlah bantuan.

Terpantau di Posko Bantuan Lapangan Kamar Kajang Kecamatan Candi Puro Kabupaten Lumajang tampak bantuan sosial dari Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto.

Kombes Pol Edy Sumardi 4Bantuan beras sebanyak 5 ton dan masker 15000 pcs langsung dibagikan kepada pengungsi.

Arifin (35) warga RT 11/04 Sumber Sari yang mengungsi di posko erupsi mewakili masyarakat yang ada disekitar mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kabaharkam Polri.

“Kami atas nama warga desa, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kabaharkam Polri atas bantuan yang diberikan”, ujar Arifin saat menerima bantaun di posko Kamis (3/12).

Sementara itu ditempat terpisah, Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat dihubungi awak media melalui pesan singkat Whatsappnya membenarkan bahwa telah mengirim bantuan sosial berupa 5 ton beras dan 15 ribu masker untuk korban erupsi Gunung Semeru.

“Kehadiran Polri membantu masyarakat merupakan representasi kehadiran negara ditengah-tengah masyarakat, apalagi saat bencana erupsi saat ini yang terjadi di Lumajang”, ujar Komjen Agus.

Lebih lanjut Jenderal Bintang Tiga kelahiran Blora ini mengatakan bahwa saat ini pandemi Covid-19 msh terus berlanjut ditambah ada musibah erupsi Gunung Semeru yang mengeluarkan abu vulkanik yang tentu bisa membahayakan pernafasan.

“Semoga dapat meringankan beban saudara kita yang saat ini mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru”, tutup Komjen Agus. (Abink)

———–

Renungan

DOA SINGGAH DI SUATU DAERAH

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allâh yang sempurna dari kejahatan apa-apa yang Dia ciptakan.

Dalam hadits riwayat Sahabahiyyah Khaulah binti Hakim Radhiyallahu anhuma , Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya bahwa orang yang singgah di suatu tempat lalu membaca doa ini, maka tak ada sesuatupun yang bisa membahayakannya hingga ia beranjak dari tempat tersebut. [HR. Muslim].

Faidah Doa

  1. Hendaknya seorang hamba berlindung kepada Allâh Azza wa Jalla sehingga segala keburukan dipalingkan darinya saat ia singgah atau masuk di suatu tempat.
  2. Doa ini dibaca ketika masuk ke suatu tempat, baik itu saat safar (bepergian) maupun tidak. Juga diucapkan sebanyak tiga kali saat dzikir petang, seperti dalam riwayat Ahmad yang menyatakan bahwa barangsiapa mengucapkannya tiga kali saat masuk waktu petang, maka racun hewan berbisa tidak akan membahayakannya pada malam tersebut.
  3. Ini juga salah satu doa untuk mencegah bahaya sihir. Syaikh Abdul Aziz bin Baz t menyatakan bahwa di antara yang paling urgen dalam menangkal sihir adalah dengan membentengi diri dengan dzikir dan doa yang diajarkan. Di antaranya memperbanyak doa di atas, diucapkan di malam ataupun siang hari, juga kala singgah atau masuk di tempat manapun, baik itu di suatu bangunan, di padang sahara, di udara ataupun di lautan. (Majmû` Fatâwâ Syaikh Abdul Aziz Bin Baz 3/278)
  4. Kalimat-kalimat Allâh di sini maksudnya al-Quran. Ada lagi yang mengatakan Asma’ dan Sifat-sifat Allâh. Karena itu adalah sempurna, tak ada cela dan cacat.
  5. Berlindung kepada Allâh Azza wa Jalla dan meminta perlindungan dengan kalimat-kalimat-Nya, itu dibolehkan. Bertaqarrub kepada Allâh dengan sifat Allâh itu disyariatkan. Karena kalimat-kalimat Allâh termasuk salah satu sifat-Nya.
  6. Doa yang diajarkan Nabi di atas, menjadi dalil kuat yang menunjukkan bahwa Kalam Allâh bukanlah makhluk, seperti yang disimpulkan Imam Ahmad. Sebab tidak diperbolehkan untuk meminta perlindungan dengan makhluk.
  7. Agar mendapat penjagaan dari Allâh Azza wa Jalla dengan doa ini, maka syaratnya orang yang berdoa punya kesiapan untuk menerima manfaat dari doa tersebut, punya niat yang benar, percaya sepenuhnya kepada Allâh Azza wa Jalla , dan punya semangat untuk melanggengkan doa ini di setiap tempat yang ia singgahi.
  8. Kiranya ada orang yang mengucapkannya, lalu ternyata tertimpa suatu bentuk bahaya, maka itu karena ia tidak mengucapkannya sepenuh hati dan tanpa keyakinan yang kuat.
  9. Dalam doa ini juga terdapat bantahan terhadap apa yang biasa dilakukan oleh kaum jahiliyah. Dulu bila mereka singgah di satu tempat, mereka berkata, “Kami meminta perlindungan kepada penguasa lembah ini”; yang mereka maksudkan adalah tokoh jin.
  10. Dengan mengucapkan doa ini, artinya kita meminta perlindungan kepada Allâh Azza wa Jalla dari segala kejahatan makhluk apapun, baik itu hewan, manusia, jin, angin, atau segala bentuk bala bencana apapun baik di dunia maupun di akhirat.

[Lihat Mirt al-Mafâtîh 8/171, Bahjat An-Nâzhirîn 2/219, Fiqhul Ad`iyah Wal Adzkâr 3/16, 277].

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 10/Tahun XIX/1437H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]