mascipoldotcom – Sabtu, 21 Mei 2022 (22 Syawal 1443 H)
Jakarta – Kepolisian menurunkan sebanyak 5.750 personel untuk mengawal aksi demonstrasi buruh pada Sabtu (21/5/1022) ini di Patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda), Jakarta Pusat dan Gedung DPR RI.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menyebutkan bahwa personel tersebut disebar ke dua titik yakni di Patung Kuda dan kawasan Gedung DPR.
“Saat ini personel yang kita turunkan sebanyak 5.750 personel, kita bagi di dua titik untuk mengantisipasi,” kata Komarudin di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Kombes Pol Komarudin menyebutkan bahwa 5.750 personel tersebut melakukan kegiatan pengawalan jalannya penyampaian pendapat di muka umum.
“Jadi, saat ini kegiatan kita adalah pengawalan jalannya penyampaian pendapat di muka umum di dua titik yakni di DPR dan di Patung Kuda,” kata Kombes Pol Komarudin.
Menurut Kombes Pol Komarudin, sejumlah personel baik yang melakukan pengamanan terbuka dan tertutup disebar untuk melakukan pengawasan, sehingga dapat meminimalisir kelompok-kelompok yang berindikasi menyebabkan rusuh.
“Saat ini kita telah menggelar personel baik terbuka maupun tertutup untuk memantau. Kita telah berkoordinasi dengan polres sekitar, seperti Polres Jakbar, Jakut, Jaktim dan Jaksel serta polres-polres di wilayah aglomerasi Tangerang,” kata Kombes Pol Komarudin.
Massa buruh mulai berdatangan ke kawasan Patung Kuda pada pukul 12.30 WIB.. (Muhairo)
________________
Renungan
KIAT MEMBENTENGI KELUARGA DARI SIHIR
Sekilas Tentang Hakikat Sihir
Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya. [1]
Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat kauni . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ
“Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah” [Al Baqarah/2 : 102].
Demikian juga firman Allah yang memerintahkan kita berlindung dari kejahatan sihir :
وَ مِنْ شَر ِّ النَّفَّاثاَتِ فْي العُقَدِ
“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul“. [Al Falaq/113 : 4].
Seandainya sihir tidak memiliki pengaruh buruk, tentu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memerintahkan kita agar berlindung darinya.[2]
Sihir juga pernah menimpa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu ketika seorang Yahudi bernama Labid bin Al A’sham menyihir Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aisyah rahimahullah menceritakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُحِرَ حَتَّى كَانَ يَرَى أَنَّهُ يَأْتِي النِّسَاءَ وَلَا يَأْتِيهِنَّ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir, sehingga Beliau merasa seolah-olah mendatangi istri-istrinya, padahal tidak melakukannya“.[3]
Berkaitan dengan hadits ini, Al Qadhi ‘Iyadh menjelaskan: “Sihir adalah salah satu jenis penyakit diantara penyakit-penyakit lainnya yang wajar menimpa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti halnya penyakit lain yang tidak diingkari. Dan sihir ini tidak menodai nubuwah Beliau. Adapun keadaan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu, seolah-olah membayangkan melakukan sesuatu, padahal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukannya. Hal itu tidak mengurangi kejujuran Beliau. Karena dalil dan ijma’ telah menegaskan tentang kema’shuman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sikap tidak jujur.
Terpengaruh sihir perkara yang hanya mungkin terjadi pada diri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masalah duniawi yang bukan merupakan tujuan risalah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak diistimewakan lantaran masalah duniawi pula. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia biasa yang bisa tertimpa penyakit seperti halnya manusia. Maka bisa saja terjadi, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikhayalkan oleh perkara-perkara dunia yang tidak ada hakikatnya. Kemudian perkara itu (pada akhirnya) menjadi jelas sebagaimana yang terjadi pada diri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam”.[4]
Sihir memiliki bentuk beraneka ragam dan bertingkat-tingkat. Di antara contohnya adalah tiwalah (sihir yang dilakukan oleh seorang istri untuk mendapatkan cinta suaminya/pelet), namimah (adu domba), al ‘athfu (pengasihan), ash sharfu (menjauhkan hati) dan sebagainya. Sebagian besar sihir ini masuk ke dalam perbuatan kufur dan syirik, kecuali sihir dengan membubuhi racun atau obat-obatan serta namimah, maka ini tidak termasuk syirik.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan: “Sihir termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi.
Karena dalam sihir itu terdapat unsur meminta pelayanan dan ketergantungan dari setan serta pendekatan diri kepada mereka melalui sesuatu yang mereka sukai, agar setan-setan itu memberi pelayanan yang diinginkan.
Karena di dalam sihir terdapat unsur pengakuan (bahwa si pelaku) mengetahui ilmu ghaib dan penyetaraan diri dengan Allah dalam ilmuNya, dan adanya upaya untuk menempuh segala cara yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut. Ini adalah salah satu cabang dari kesyirikan dan kekufuran”.[5]
Hukum mempelajari dan melakukan sihir adalah haram dan kufur. Hukuman bagi para tukang sihir adalah dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan dari beberapa orang sahabat [6]. Dan sihir merupakan perbuatan setan. Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُوا الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَاكَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِّنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia“. [Al Baqarah/2 : 102]
Petunjuk Nabi Untuk Menangkal dan Mengobati Sihir
Seperti telah dijelaskan oleh para ulama, sihir termasuk jenis penyakit yang bisa menimpa manusia dengan izin Allah Azza wa Jalla . Tidaklah Allah Azza wa Jalla menurunkan satu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat penawarnya. Dan seorang muslim dilarang berobat dengan sesuatu yang diharamkan Allah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda :
مَا أنْزَلَ اللهُ دَاءً إلا أنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah akan menurunkan pula obat penawarnya“.[7]
Seorang muslim dilarang pergi ke dukun untuk mengobati sihir dengan sihir yang sejenis. Karena hukum mendatangi dukun dan mempercayai mereka adalah kufur. Apatah lagi sampai meminta mereka untuk melakukan sihir demi mengusir sihir yang menimpanya, ataupun untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan jodoh anak dan sanak saudaranya, atau hubungan suami istri dan keluarga, tentang barang yang hilang, percintaan, perselisihan dan sebagainya. Hal itu merupakan perkara ghaib dan hanya Allah Azza wa Jalla saja yang mengetahui. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ أتَى كَاهِنًا أوْ سَاحِرًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang sihir, kemudian ia membenarkan (mempercayai) perkataan mereka, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad“.[8]
Para dukun, paranormal, tukang sihir dan peramal itu hanya mengaku-ngaku mengetahui ilmu ghaib berdasarkan kabar yang dibawa setan yang mencuri dengar dari langit. Para dukun itu, tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan kecuali dengan cara berkhidmah, tunduk dan taat serta menyembah tentara iblis tersebut. Ini merupakan perbuatan kufur dan syirik terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ {212} تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ { 222} يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ
“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada setiap pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta“. [Asy Syu’ara/26`: 221-223].
Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh tunduk dan percaya kepada dugaan dan asumsi bahwa cara yang dilakukan para dukun itu sebagai pengobatan, misalnya tulisan-tulisan azimat, rajah-rajah, menuangkan cairan yang telah dibaca mantra-mantra syirik dan sebagainya. Semua itu adalah praktek perdukunan dan penipuan terhadap manusia. Barangsiapa yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan sikap penolakannya, sungguh ia telah ikut tolong-menolong dalam perbuatan bathil dan kufur.[9]
Cara Pencegahan dari Sihir yang Diajarkan Rasulullah[10]
1. Dalam setiap keadaan senantiasa mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan bertawakkal kepadaNya, serta menjauhi perbuatan syirik dengan segala bentuknya. Allah Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ {99} إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah“. [An Nahl/16 : 99-100].
Ketika Menafsirkan ayat di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata : “Sesungguhnya setan tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi (mengalahkan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membela orang-orang mu’min yang bertawakkal kepadaNya dari setiap kejelekan setan, sehingga tidak ada celah sedikitpun bagi setan untuk mencelakakan mereka”[11]. Dan ayat-ayat semisal ini banyak terdapat di dalam Al Qur`an.
2. Melaksanakan setiap kewajiban-kewajiban yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan, dan menjauhi setiap yang dilarang, serta bertaubat dari setiap perbuatan dosa dan kejelekan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu :
يَا غُلاَمُ ! إنِي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ ، احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ
“Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…”[12]
Syaikh Nazhim Muhammad Sulthan menyatakan, makna sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (احْفَظِ اللهَ ) adalah jagalah perintah-perintahNya, larangan-laranganNya, hukum-hukumNya serta hak-hakNya. Caranya, dengan memenuhi apa-apa yang Allah dan RasulNya perintahkan berupa kewajiban-kewajiban, serta menjauhi segala perkara yang dilarang.
Sedangkan makna (يَحْفَظْكَ ) ialah, barangsiapa yang menjaga perintah-perintahNya, mengerjakan setiap kewajiban dan menjauhi setiap laranganNya, niscaya Allah k akan menjaganya. Karena balasan suatu amalan, sejenis dengan amal itu sendiri. Penjagaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba meliputi penjagaan terhadap dirinya, anak, keluarga dan hartanya. Juga penjagaan terhadap agama dan imannya dari setiap perkara syubhat yang menyesatkan”.[13]
3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan terbenamnya matahari. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Jika malam telah masuk -jika kalian berada di sore hari-, maka tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. tatkala malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka“. [HR Bukhari Muslim].
4. Membersihkan rumah dari salib, patung-patung dan gambar-gambar yang bernyawa serta anjing. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal di atas. Demikian juga dibersihkan dari piranti-piranti yang melalaikan, seruling dan musik.
5. Memperbanyak membaca Al Qur`an dan manjadikannya sebagai dzikir harian. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah”.[14]
6. Membentengi diri dengan doa-doa dan ta’awudz serta dzikir-dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore, dzikir-dzikir setelah shalat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur, do’a ketika masuk dan keluar rumah, do’a ketika naik kendaraan, do’a ketika masuk dan keluar masjid, do’a ketika masuk dan keluar kamar mandi, do’a ketika melihat orang yang mandapat musibah, serta dzikir-dzikir lainnya.
Ibnul Qayyim berkata,”Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-jiwa yang penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung kepada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai para wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman, dan orang-orang yang lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama sekali dari dzikir-dzikir Ilahi, doa-doa, dan ta’awwudzaat nabawiyah.” [15]
7. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi hari. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ
“Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu“. [16]
Dan yang lebih utama, jika kurma yang kita makan itu berasal dari kota Madinah (yakni di antara dua kampung di kota Madinah), sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim. Syaikh Abdul ’Aziz bin Baz berpendapat, seluruh jenis kurma Madinah memiliki sifat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. Namun beliau juga berpendapat, bahwa perlindungan ini juga diharapkan bagi orang yang memakan tujuh butir kurma, selain kurma Madinah secara mutlak.[17]
Terapi Pengobatan Setelah Terkena Sihir[18]
1. Metode pertama : Mengeluarkan dan menggagalkan sihir tersebut jika diketahui tempatnya dengan cara yang dibolehkan syariat. Ini merupakan metode paling ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir.[19]
2. Metode kedua : Dengan membaca ruqyah-ruqyah yang disyariatkan. Para ulama telah bersepakat bolehnya menggunakan ruqyah sebagai pengobatan apabila memenuhi tiga syarat [20].
Pertama : Hendaknya ruqyah tersebut dengan menggunakan Kalamullah (ayat-ayat Al Qur`an), atau dengan Asmaul Husna atau dengan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla, atau dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kedua : Ruqyah tersebut dengan menggunakan bahasa Arab, atau dengan bahasa selain Arab yang difahami maknanya.
Ketiga : Hendaknya orang yang meruqyah dan yang diruqyah meyakini, bahwa ruqyah tersebut tidak mampu menyembuhkan dengan sendirinya, tetapi dengan kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Karena ruqyah hanyalah salah satu sebab di antara sebab-sebab diperolehnya kesembuhan. Dan Allah-lah yang menyembuhkan.
Selain itu, ada hal sangat penting yang juga harus diperhatikan, bahwa ruqyah akan bekerja secara efektif bila orang yang sakit (terkena sihir) dan orang yang mengobati sama-sama memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah Azza wa Jalla, bertawakkal kepadaNya semata, bertakwa dan mentauhidkanNya, serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Al Qur`an adalah penyembuh bagi penyakit dan rahmat bagi orang-orang beriman.
Jika hal ini tidak terpenuhi, maka ruqyah tersebut tidak akan berefek kepada penyakitnya, karena ruqyah itu sendiri merupakan obat mujarab yang diajarkan oleh syari’at. Namun ibarat senjata, setajam apapun ia, jika berada di tangan orang yang tidak lihai menggunakannya, maka senjata itu tidak banyak manfaatnya.[21]
Dikatakan oleh Ibnu At Tiin: “Ruqyah dengan membaca mu’awwidzat atau dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan pengobatan rohani, (akan bekerja efektif) bila di baca oleh hambaNya yang shalih; kesembuhan pun akan diperoleh dengan izin Allah Azza wa Jalla “.
Diantara bentuk pengobatan yang termasuk metode kedua ini ialah sebagai berikut:
1. Membaca surat Al Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al Baqarah, surat Al Ikhlash, An Naas dan Al Falaq sebanyak tiga kali atau lebih dengan mengangkat tangan, tiupkan ke kedua tangan tersebut seusai membaca ayat-ayat tadi, kemudian usapkan ke bagian tubuh yang sakit dengan tangan kanan.[23]
2. Membaca ta’awwudz (doa perlindungan diri) dan ruqyah-ruqyah untuk mengobati sihir, di antaranya sebagai berikut:[24]
a. أسْألُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ أنْ يَشْفِيَكَ
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung Pemilik ‘Arsy yang agung agar menyembuhkanmu (dibaca sebanyak tujuh kali)“.[25]
b. Orang yang terkena sihir meletakkan tangannya pada bagian tubuh yang terasa sakit, kemudian membaca: (بِسْمِ الله) sebanyak tiga kali lalu membaca :
أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti“. [26]
c. Mengusap bagian tubuh yang sakit sambil membaca doa :
اللهَُّمَ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“Ya Allah, Rabb Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakitku dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.[27]
d. Membaca doa:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَ عِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahanNya, dari kejahatan hamba-hambaNya, dan dari bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku.
3. Metode ketiga : Mengeluarkan sihir tersebut dengan melakukan pembekaman pada bagian tubuh yang terlihat bekas sihir, jika hal itu memang memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, maka ruqyah-ruqyah di atas telah mencukupi untuk mengobati sihir.
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan rahasia pembekaman di bagian yang terkena sihir ini. Bahwa sihir itu tersusun dari pengaruh ruh-ruh jahat dan adanya respon kekuatan alami yang lahir dari ruh jahat tersebut. Inilah jenis sihir yang paling kuat, terutama pada bagian tubuh yang menjadi pusat persemayaman sihir tadi. Maka pembekaman pada bagian tersebut merupakan metode pengobatan yang sangat efektif bila dilakukan sesuai dengan cara yang tepat.[29]
4. Metode keempat : Dengan menggunakan obat-obatan alami sebagaimana disebutkan Al Qur’an dan As Sunnah, dengan disertai keyakinan penuh terhadap kebenaran firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkannya. Di antaranya dengan menggunakan madu, habbahtus sauda` (jinten hitam), air zam-zam, minyak zaitun dan obat-obatan lainnya yang dibenarkan syara’ sebagai obat. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ
“Pengobatan itu ada dalam tiga hal. (Yaitu): berbekam, minum madu dan pengobatan dengan kay (besi panas). Sedangkan aku melarang umatku menggunakan pengobatan dengan kay“.[30
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنْ السَّامِ قُلْتُ وَمَا السَّامُ قَالَ الْمَوْتُ
“Sesungguhnya habbah sauda’ ini merupakan obat bagi segala jenis penyakit, kecuali as saam”. Aku (‘Aisyah) bertanya,”Apakah as saam itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Kematian.” [31]
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ماَءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya“. [32]
Dari Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُوا الزَّيْتَ وَادَّهِنُوا بِهِ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Makanlah minyak zaitun dan minyakilah rambut kalian dengannya, karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi“.[33]
Demikianlah sekilas pembahasan tentang sihir berikut cara mencegah dan mengobatinya. Selayaknya bagi setiap pribadi muslim, terutama para pemimpin keluarga, untuk mengetahui hal ini dan mengajarkan kepada keluarganya. Agar anggota keluarga mampu membentengi diri dari kejahatan sihir. Selayaknya pula bagi pemimpin keluarga, untuk mengkondisikan keluarganya agar senantiasa taat kepada Allah Sang Pemelihara manusia.
Membersihkan rumahnya serta menyingkirkan sejauh-jauhnya dari segala sarana yang mengundang kemaksiatan, seperti musik, majalah-majalah porno, gambar makhluk hidup dan sebagainya. Agar keluarganya mendapat curahan rahmat dan perlindungan dari Allah, terjauhkan dari gangguan iblis dan bala tentaranya. Wallahu waliyyut taufiiq. (Hanin Ummu Abdillah)
Maraji :
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Zaadul Ma’ad, tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth, Mu’assasah Ar Risaalah, Cet. III, Th. 1421H/200M.
Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yalihi Al ‘Ilaj Bi Ar Ruqaa Min Al Kitab Wa As Sunnah.
Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baz, dan takhrij Ali bin Sinan, Darul Fikr, Th. 1412H/1992M.
Shahih Al Bukhari bersama Fathul Bari.
Shahih Muslim.
Sunan Abu Dawud.
Jami’ At Tirmidzi.
Sunan Ibnu Majah.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 ]
________
Footnote
[1]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235.
[2]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235
[3]. HR Al Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Hal Yastakhriju As Sihr, hadits no. 3175 (mu’allaq), 3268, 5763, 5765, 5766, 6063, 6391, dan Muslim, kitab As Salam, Bab As Sihr, hadits no. 2189.
[4]. Zaadul Ma’ad (4/114), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[5]. Al Qaulus Sadid, hlm. 93-94.
[6]. Lihat penjelasannya dalam Fathul Majid, Bab “Maa Ja`a fi As Sihr”.
[7]. HR Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Maa Anzalallahu Da’an Illa Anzala Lahu Syifa’an, hadits no. 5678.
[8]. Syaikh Ali bin Sinan berkata,”Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar (2067, Kasyful Astaar).” Al Mundziri berkata dalam At Targhiib (4/36): “Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid mauquf”. Sedangkan Al Hafizh berkata dalam Al Fath (10/216): ”Sanad hadits ini jayyid”. Lihat Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi dengan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 356.
[9]. Lihat penjelasannya dalam Risalah Fi Hukmi As Sihr Wal Kahanah, karya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz.
[10]. Zaadul Ma’ad (4/ 114-117), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth; dan Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yaliihi Al ‘Ilaj Bi Ar Ruqa Min Al Kitab Wa As Sunnah, karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, hlm. 85-89.
[11]. Taisir Karimir Rahman (1/1142) dengan ringkas.
[12]. HR Tirmidzi kitab Shifatil Qiyamah, hadits no. 2516.
[13]. Qawaid Wa Fawaid Min Al Arba’in An Nawawiyah, hlm.170-171 dengan ringkas.
[14]. HR Muslim, kitab Shalatil Musafirina Wa Qasriha, Bab Istihbabi Shalatin Nafilati Fi Baitihi Wa Jawaziha Fil Masjid, hadits no. 780.
[15]. Zaadul Ma’ad (4/116), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[16]. HR Bukhari, hadits no. 5445, 5768, 5769, 5779; dan Muslim, hadits no.2047.
[17]. Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 89.
[18]. Ibid, hlm. 90-104.
[19]. Zaadul Ma’ad (4/114), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[20]. Fathul Baari (10/195).
[21]. Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 80-82 dengan ringkas.
[22]. Fathul Baari (10/196).
[23]. HR Bukhari, 5735) -Fathul Baari (9/62) dan (10/208); Muslim, hadits no.2192.
[24]. Lihat secara lebih detail dalam Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 92-101.
[25]. HR Abu Dawud, hadits no. 3106 dan At Tirmidzi, hadits no. 2083.
[26]. HR Muslim, no.2202 (67).
[27]. HR Al Bukhari, no. 5743, 5744, 5750 dan Muslim, no. 2191 (46-49).
[28]. HR Abu Dawud, hadits no. 3893 dan At Tirmidzi, no. 3528
[29]. Zaadul Ma’ad (4/115).
[30]. HR Bukhari, hadits no.5680 dan 5681- Al Fath (10/137).
[31]. HR Bukhari, hadits no. 5687 dan 5688; Muslim, hadits no. 2215.
[32]. HR Ibnu Majah, hadits no. 3062.
[33]. HR At Tirmidzi, hadits no. 1851 dan Ibnu Majah, hadits no. 3319.
Kapolri Listyo Mendadak Sampaikan Perintah, Ada 5 Poin, Seluruh Jajarannya Wajib Laksanakan
mascipoldotcom – Sabtu, 21 Mei 2022 (22 Syawal 1443 H)
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan Surat Telegram (ST) Nomor: ST/990/V/RES.2.1/2022 tanggal 20 Mei 2022.
Telegram ini terkait mewujudkan ketersediaan, kelancaran distribusi dan harga minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Seluruhnya ada lima arahan Kapolri terhadap Polda jajaran.
Salah satunya menindak tegas pelaku pungutan liar (pungli).
“Melakukan penegakan hukum secara tegas terhadap pungutan liar atau premanisme yang dapat mengganggu jalur distribusi sehingga berpengaruh terhadap peningkatan harga penjualan minyak goreng curah di pasaran, ” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko kepada wartawan, Sabtu (21/5).
Instruksi kedua yakni mendorong pelaku usaha untuk melakukan percepatan pendistribusian minyak goreng curah dan menjual margin yang ditentukan.
Adapun Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni sebesar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
“Dan melaporkan setiap kendala yang dihadapi dalam pendistribusian dan penjualan,” imbuh Gatot.
Ketiga, Kapolri memerintahkan jajarannya untuk melakukan komunikasi dengan pelaku usaha makanan dan minuman supaya ikut berperan membantu pendistribusian minyak goreng curah melalui jaringan distribusi ke masyarakat.
Keempat, melakukan pengecekan secara intensif dan pendataan pada seluruh pasar tradisional atau titik penjualan.
“Mengenai ketersediaan minyak goreng curah, distribusi dan harga penjualan pada konsumen akhir harga penjualan yaitu masyarakat, usaha mikro dan kecil,” jelas Gatot.Kelima, Polda Jajaran diminta melakukan pengawasan secara ketat terhadap penjualan minyak goreng curah di atas HET. Termasuk, praktik penetapan harga atau (price fixing) yang membuat harga di atas HET.
________________
Renungan
Oknum Penyidik Polsek Pancur Batu Tolak Laporan Warga dan Pukul Pukul Meja Diduga Supaya Pelapor Takut
mascipoldotcom – Sabtu, 21 Mei 2022 (22 Syawal 1443 H)
Judul : ASTAGA !! POLSEK PANCUR BATU TOLAK LAPORAN KORBAN DUGAAN PENIPUAN, PELAPOR DIDUGA DI BENTAK BENTAR AGAR TAKUT MELAPOR
Pancur Batu |
Niat PS (30) seorang pria Warga Kecamatan Pancur Batu untuk melapor kejadian yang menimpanya terpaksa terhenti di Polsek Pancur Batu setelahd diduga dibentak bentak oleh diduga oknum penyidik Polsek Pancur Batu.Pada 19 Mei 2022 Malam, Pukul 20.00.
Kedatangan PS tak lain ingin melaporkan kasus dugaan penipuan yang menerpa dirinya, ia merugi puluhan juga rupiah, akibat hal tersebut dirinya mendatangi Mapolsek Pancur Batu – Polrestabes Medan untuk melaporkan hal tersebut.
Namun setelah berada di ruangan penyidik Polsek Pancur Batu, pelapor bertemu dengan dua orang yang dia duga adalah oknum penyidik, Pelapor pun langsung dicecar sejumlah pertanyaan seperti tersangka, dimana pelapor berpikir apa yang di cecar oleh penyidik pertanyan pertanyaan yang sama sekali tidak logika dan tidak masuk akal sama sekali, bahkan penyidik meminta agar pelapor menghadirkan diduga sebanyak ratusan orang yang terkait dalam pekara tersebut.
Selain dicecar sejumlah pertaanyaan yang dianggap pelapor tidak masuk akal, salah seorang oknum yang diduga adalah penyidik juga memukul mukul meja dan dengan nada membentak bentak di hadapan pelapor PS sehingga pelapor pun tiba tiba merasa tidak nyaman dan resah berada di ruangan penyidik Polsek Pancur Batu lalu pergi keluar.
“Dari pertama saya ingin melapor saya sudah di bola bolakan, disuruh datang untuk konseling, tapi selalu molor sampai 3 hari berturut saya datang ke polsek baru di respon dan ketika saya datang ke Polsek Pancur Batu petugas konseling mengaku tidak ada di kantor, alasan bermacam macam lah, mulai dari pengamanan aksi demo warga Desa Betimus Sibolangit di Kantor Cabjari Pancur Batu, sedang tidak di kantor, disuruh datang 2 jam lagi tapi ketika saya datang malahan di suruh datang sore hari, dan terakhir ya malam mini, saya datang tapi ditolak alasanya macam macam lah, pakai gaya mukul mukul meja segala pula salah seorang oknum penyidik,” Kesal Ps dan mengaku akan melaporkan hal ini kepada Kapolda Sumut dan Kapolri
Masi Penjelasan Ps, Saya datang ke Polsek Pancur Batu ingin membuat laporan resmi, bukan untuk diperlakukan dengan macam macam dan tidak baik seperti itu, saya diperlakukan layaknya tersangka dan saya disudutkan di ruangan penyidik. salah seorang rekanan kerja saya melakukan dugaan penipuan, saya rugi puluhan juga rupiah,saya yang datang mau buat laporan resmi, tapi saya yang malahan diperlakukan dengan tidak manusiawi di ruangan penyidik, dia buat syarat agar bisa melapor yang tidak masuk akal, dia juga mukul mukul meja saat saya di situ dan dia juga berbicara dengan nada membentak bentak saya, jelas saya resah, itu kan kantor Polisi kok masi ada ya oknum anggota Polri jaman sekarang yang seperti itu ya, padahal bukti yang mendukung dan saksi bisa saya hadirkan dan akhirnya saya minta kejelasan, dan mereka menjawab laporan saya tidak bisa diterima,” Kesal PS yang juga merupakan mantan Wartawan Online terbitan Medan tersebut.
Lanjut PS, saya pergi meninggal kan Polsek Pancur Batu karena saya sangat resah, dipersulit untuk buat laporan , dan juga laporan saya ditolak Polsek Pancur Batu, jadi ngapain saya lama lama disitu kalau yang disitu ada seorang oknum yang saya duga bertingkah arogan, saya akan menyampaikan hal ini kepada Kapolrestabes Medan dan Bapak Kapolda Sumut agar orang orang yang diduga arogansi tidak ditempatkan di tempat pelayanan Masyarakat.
Kapolsek Pancur Batu Kompol E Ginting saat di konfirmasi mengenai hal tersebut menjelaskan, akan segera mencari tau kebenaran hal tersebut.
“Terimakasih, nanti akan saya cari kebenaran anggota yang melakukan hal tersebut, Mohon maaf ya Pak, Polsek Pancur Batu tidak pernah menolak masyarakat yang akan membuat laporan/pengaduan karena tugas polisi salah satunya melayani masyarakat . tadi saya sudah bicara dengan masyarakat yang membuat pengaduan untuk datang kembali ke Polsek untuk klarifikasi agar lebih jelas/terang menderang perstiwa pidananya, Kami dari Polsek akan membantu/mengawal proses hukumnya,Terima Kasih Pak atas informasinya,”Ungkap Kapolsek Pancur Batu. (Tim)
________________
Renungan
Pangdam Jaya Tegaskan Personil TNI Amankan Unjuk Rasa Dengan Humanis dan Tidak Bawa Senjata Tajam
mascipoldotcom – Sabtu, 21 Mei 2022 (22 Syawal 1443 H)
NOTULANEWS, Jakarta – Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Untung Budiharto yang didampingi Kasdam Jaya Brigjen TNI Edi Sutrisno S,E dan pejabat jajaran Kodam Jaya, memberikan pengarahan kepada personil TNI dalam rangka Pengamanan unjuk rasa, bertempat di area Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (21/05/2022).
Dalam pengarahannya Pangdam Jaya/Jayakarta menyampaikan Hari ini kita kembali lagi melaksanakan tugas, tugas kita adalah membantu Polisi dalam mengamankan aksi unjuk rasa, karena unjuk rasa hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pendapat.
Dan kita bertugas untuk mengamankan bukan untuk menghalau, menindak. Agar kegiatan ujuk rasa dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pangdam Jaya juga menegaskan tidak ada anggota yang membawa senjata tajam/sangkur, karena tugas kita adalah mengamankan para pendemo atau unjuk rasa agar mereka aman dalam menberikan pendapat secara humanis, tegas Pangdam Jaya.
Tak hanya itu, seluruh anggota diingat untuk tidak bertindak arogan, tapi sebaliknya mampu melaksanakan penanganan unjuk rasa dengan humanis serta persuasif, dan selalu menjaga disiplin sesuai tugas pokok dan menjaga Keutuhan Wilayah serta Tegaknya NKRI, tutup Pangdam Jaya. (*/Gat)
________________
Renungan
Apresiasi Babinsa Penangkap Jambret, Dandim 0502/JU Beri Penghargaan
mascipoldotcom – Sabtu, 21 Mei 2022 (22 Syawal 1443 H)
JAKARTA , BARANEWS | Apresiasi berupa penghargaan diberikan kepada aparat Babinsa di lingkup wilayah Jakarta Utara . Komandan Kodim (Dandim) 0502/Jakarta Utara Kolonel Inf Frega Wenas Inkiriwang, Ph.D, FHEA, menyemangati pasukannya untuk menebar kebaikan dan disiplin. Dengan begitu aplikasi dari semboyan Bersama Rakyat, TNI Kuat bisa terlaksana pada tataran paling bawah.
Dandim 0502/JU Kolonel Inf Frega Wenas Inkiriwang, Ph.D, FHEA, mengungkapkan, penghargaan diberikan kepada Babinsa yang berprestasi di wilayah binaannya. Di mana prestasi itu berupa keberhasilan Serda Bambang Dwi Babinsa Kel. Tugu Selatan Koramil-01/Koja Kodim 0502/JU mengejar dan menangkap pelaku kejahatan jambret HP emak-emak beberapa waktu lalu .
“Sudah kewajiban komandan untuk memperhatikan bawahannya, makanya diharapkan kepada para Danramil di jajaran Kodim 0502/JU harus betul mengetahui kondisi anggotanya di wilayah,” katanya saat pemberian penghargaan di Makodim 0502/JU Jl. Yos Sudarso Tg. Priok Jakarta Utara , Sabtu (21/5/2022).
Dalam kesempatan itu, Dandim menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan kepada Serda Bambang Dwi merupakan wujud apresiasi pimpinan dan institusi TNI AD atas tindakan mulia dan terpuji yang menjadi implementasi salah satu dari tujuh perintah harian KSAD.
“Serda Bambang Dwi ini, melakukan aksi dan hadir untuk membantu mengatasi kesulitan yang di hadapi masyarakat. Untuk itu, hari ini saya memberikan apresiasi dan penghargaan atas tindakan yang telah dilakukan,” ucap Frega.
Kolonel Frega berpesan kepada jajarannya untuk selalu siap menjadi pengabdi rakyat. Caranya dengan tidak terlena, kerja keras, dan tanggap atas situasi laporan. “Jadilah bagian dari rakyat. Saya perintahkan kepada personel untuk selalu cek langsung kegiatan personel Babinsa. Dan jangan terlena dengan situasi laporan,” imbuhnya.
Dandim Jakut ini tak lupa berjanji bahwa dirinya akan senantiasa memperhatikan seluruh personel di lapangan maupun para staf di Makodim. “Makanya saya berharap seluruh personil prajurit TNI dan PNS mari berlomba untuk kebaikan, disiplin, dan menghindari pelanggaran sekecil apapun,” sebutnya. (AP)
________________
Renungan
Berikan Rasa Aman ke Masyarakat, Polres Gresik Gencar Patroli Antisipasi 3C
mascipoldotcom – Sabtu, 21 Mei 2022 (22 Syawal 1443 H)
Gresik, BARANEWS – Guna memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat, Polres Gresik melalui Unit Turjawali Sat Samapta melakukan patroli di kawasan vital, Jumat (20/5/2022) malam. Patroli ini sebagai langkah antisipasi gangguan kamtibmas di Gresik.
Menggunakan rompi anti peluru dan membawa senjata laras panjang, Unit Turjawali Sat Samapta Polres Gresik Patroli antisipasi 3 C keliling Gresik. Menyasar kawasan perumahan, pertokoan dan gerai ATM.
Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis mengatakan kegiatan Turjawali ini merupakan implementasi mengefektifkan tugas preventif Sabhara dalam Program Polri Presisi. Mengamankan prioritas nasional dengan mewujudkan Kamtibmas yang kondusif dalam mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural menuju Indonesia maju.
Alumnus Akpol 2002 ini mengatakan seluruh personel Sabhara mampu menyusun rencana kegiatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan ini sebagai sarana untuk menyatukan persepsi dan berikan informasi dalam rangka meningkatkan kinerja jajaran samapta Polres Gresik yang merupakan bagian dari baharkam menuju Polri yang Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan (PRESISI).
“Patroli ini dilakukan sebagai langkah pihak kepolisian memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga,” tegasnya.
Kapolres menambahkan bahwa, patroli yang dilakukan baik siang maupun malam hari rutin dilaksanakan. Dengan harapan pelaku kejahatan dapat dicegah.
“Mari kita sama-sama menjaga dan memelihara kamtibmas di wilayah atau lingkungan masing-masing agar Kabupaten Gresik tetap kondusif,” pungkasnya. (AP)
________________
Renungan
Program Koteka, Si ipar dan Keladi sagu dilaksanakan di Jalan Kabiding Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang
mascipoldotcom – Sabtu, 21 Mei 2022 (22 Syawal 1443 H)
Pegunungan Bintang – Ka Ops Satgas Damai Cartenz 2022 Kombes Pol Muhamad Firman, S.IK, M.Si. pimpin 3(tiga)Program sekaligus di Jalan Kabiding Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kegiatan diawali dengan Program Si Ipar giat Polisi pergi mengajar, Keladi Sagu Pelayanan Kesehatan dan terakhir Pesta Adat Bakar Batu. Oksibil (21/05/22).
Hadir dalam kegiatan selain Ka Ops Damai Cartenz-2022 juga Bapak Nicolaus Uropmabin, S.IP, M.Si (Asisten I Setda Kab. Peg. Bintang, Bapak Charles Uropmabin (Kepala Sekolah SDN Balil Oksibil), Bapak Engelbertus Uropmabin (Tokoh Adat Kab. Peg. Bintang),Kombes Pol Nanang Purnomo, S.H., M.H. (Ka Satgas Binmas Damai Cartenz 2022), Kombes Pol Bambang Widyatmoko, S.H,. M.H. (Ka Satgas Siber Damai Cartenz 2022), Kombes Pol Drs. Ahmad Mustofa Kamal, S.H (Kasatgas Humas Damai Cartenz-2022), Kombes Pol Joni Afrizal S, S.I.K., S.H., M.H. (Kasatgas Preventif Damai Cartenz-2022), AKBP Supriyagung, S.I.K (Wakasatgas Intel Damai Cartenz 2022), AKBP Henry J. P. Siahaan, S.H., S.I.K. (Kaposkoops Damai Cartenz 2022) dan AKBP Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.KP (Kapolres Pegunungan Bintang).
Dalam kesempatan ini Kombes Pol M. Firman, S.I.K., M.Si (Kaops Damai Cartenz-2022) menyalurkan bantuan dari Budha Tzu Chi berupa 250 buah tas sekolah, 250 buah penggaris, 500 buah pena, 750 buah pensil dan 500 buah penghapus. Terima kasih diucapkan kepada bpk Kepala Operasi Damai Cartenz-2022 atas bantuan yang sudah berikan, kami berharap terus bantuan nyata seperti ini bukan hanya perencanaan dan janji janji yang tidak nyata.
Bapak Nicolaus Uropmabin, S.IP, M.Si (Asisten I Setda Kab. Peg. Bintang, Bapak Charles Uropmabin (Kepala Sekolah SDN Balil Oksibil) dan Bapak Engelbertus Uropmabin Tokoh Adat Kab. Peg. Bintang mengucapkan terima kasih kepada bapak Polisi yang telah memberikan bantuan yang nyata, ” katanya. (Kombes Pol Nanang Purnomo)
________________
Renungan