WhatsApp Image 2022 05 20 at 16.48.06 1

Komandan Yonmarhanlan IV Mengikuti Rangkaian Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2022

mascipoldotcom – Jum’at, 20 Mei 2022 (21 Syawal 1443 H)

Tanjungpinang – Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) IV Tanjungpinang Letkol Marinir Kemal Mahdar, S.H.,M.Tr.Opsla mengikuti rangkaian kegiatan upacara peringatan hari kebangkitan Nasional di lapangan Kantor Gubernur Kepulauan Riau. Tanjungpinang, Jum’at (20/05/2022).

Bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2022, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad. Dalam amanatnya menyampaikan perekonomian harus kembali bangkit saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

“Di hari Kebangkitan Nasional ini Pemerintah Provinsi Kepri akan terus maju dan bangkit. Insya Allah kita akan mengakhiri pandemi COVID-19. Maka dari itu, kita harus bangkit dan semangat,” ujarnya

Ia juga menyampaikan, semangat Hari Kebangkitan Nasional harus dijadikan semangat baru untuk memicu pertumbahan dan pemulihan perekonomian.Kita harus membangun kembali semangat ini karena di masa lalu mungkin terbatasnya ruang, saat ini kita sudah mulai membaik,” ucapnya.

Sementara itu, Danyonmarhanlan IV saat di konfirmasi menyampaikan, upacara peringatan Harkitnas Ke-114 tahun 2022 dilakukan demi meneguhkan dan menjaga nilai-nilai kebangkitan nasional dengan melakukan penghormatan pada para pahlawan di masa lalu. Momen ini merupakan seruan agar kita bisa bangkit bersama dari Pandemi Covid-19 yang sudah melanda Indonesia bahkan seluruh dunia dalam dua tahun terakhir ini.

“Selama banteng-banteng indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga,” tutur Danyon. (Ac/S)

______________

Renungan

BERJANJI DAN BERSUMPAH UNTUK MENJADI SAUDARA

Oleh Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta

Pertanyaan.

Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Saya laki-laki berumur 48 tahun sedang menderita sakit, sementara saya tidak mempunyai keluarga, tetapi saya mempunyai teman akrab, seorang muslim yang taat, akhirnya saya dirawat di rumahnya. Dan isteri teman saya itu seorang muslimah yang taat, yang selalu melayani dan merawat saya, hingga saya sembuh. Setelah saya sembuh, saya ingin istri teman saya itu menjadi saudara perempuan saya sebab saya tidak mempunyai saudara sama sekali.

Kemudian kami (saya, teman saya dan istrinya) meletakkan tangan di atas Al-Qur’an, dan berjanji bahwa ia menjadi saudara perempuan dan sekaligus saudara mahram saya selamanya. Dan hal ini telah mendapat persetujuan dari keluarga teman saya serta putra-putrinya, sampai sekarang ia saya anggap seperti saudara kandung. Apakah boleh saya memegang tangan atau menjadi mahramnya dalam ibadah haji, hubungan kami ini sudah diketahui oleh kerabat saya dan kerabat dia. Semoga saya mendapat jawaban secara syar’i ?

Jawaban

Kebaikan apapun yang kamu dapatkan dari temanmu dan istrinya, dan usaha apapun yang kamu lakukan agar istrinya menjadi mahram bagimu adalah tidak bisa, sebab hubungan mahram seseorang dengan wanita hanya karena tiga hal, yaitu : mahram karena hubungan nasab, mahram karena persusuan dan mahram karena hubungan perkawinan yang semuanya telah ditentukan oleh syari’at secara mutlak. Tidak boleh bagi anda memegang tangannya atau anggota tubuh lainnya dan tidak boleh pergi bersamanya dalam ibadah haji atau lainnya.

Dan juga dilarang anda berkhawlat dengannya walaupun suami dan keluarganya telah menyetujuinya. Dalam segal hal anda adalah orang lain yang tidak memiliki hubungan mahram dengan istrinya. Adapun kebaikan yang anda peroleh dari mereka berupa pelayanan, pemberian materi dan keikhlasan dalam bersahabat tidak lebih hanya merupakan pemberian yang harus disyukuri dan dibalas serta dihargai.

[Fatawa Lajnah Da’imah 9/68]

[Disalin dari kitab Al-fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, Penerjemah Amir Hamzah Fakhruddin, Penerbit Darul Haq]