Tim medis Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz 2022 door to door

Tim medis Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 door to door ke rumah-rumah warga masyarakat layani kesehatan

mascipoldotcom – Kamis, 12 Mei 2022 (13 Syawal 1443 H)

Nduga (Papua) – Pelaksanaan kesehatan dan pengobatan yang dilakukan Tim Medis Satgas Binmas sudah bisa dibilang sangat baik ini terbukti dari respon positif kunjungan Tim medis yang diberikan kpd warga di berbagai wilayah Papua Indonesia. Satgas Binmas Ops Noken Damai Cartenz-2022 merupakan operasi fungsi kepolisian yang bertugas secara khusus yang dibentuk oleh Kapolri guna mendukung tugas tugas kepolisian khususnya di wilayah Papua. Rabu(11/05/22)

Dalam melaksanakan tugasnya disebut dengan nama Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 yang dipimpin oleh Kepala Operasi Damai Cartenz KBP M. Firman Norsyah,.SIK,.MH yang membawahi beberapa Satgas Satgas, salah satunya adalah Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 yang di dalamnya ada tim medis yang bertugas khusus melayani kesehatan untuk warga masyarakat. Tim medis Satgas Binmas Noken Operasi Damai Damai-2022 dalam pelaksanaan tugas sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten maupun Dinas Propinsi, sehingga dapat dilakukan pemetaan tentang kesehatan masyarakat di wilayah Papua guna mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas. Tugas pelayanan kesehatan ini dalam Satgas Operasi Damai Cartenz-2022 dibentuk dalam satu program yang dinamai dengan Program Keladi sagu (Kesehatan Lambang Diri Sehat Guna).

Kali ini ini tim medis Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 melakukan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat yang masih berumur 9 tahun an. Dede karena sudah tiga hari berturut turut badannya sangat panas. Tim medis Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 setelah melakukan tindakan diagnosis dan terapi kemudian memberikan obat berupa DHP, Primaquine dan Paracetamol yang masing-masing sudah diberikan petunjuk cara meminumnya.

Selanjutnya tim medis memberikan saran agar istirahat selama mengkonsumsi obat dan Tim medis akan mendatangi pasien guna melakukan kontrol dan pengawasan setiap hari kepada pasien, selanjutnya tim medis yang terdiri dari Ipda Murtono SH, Ipda dr Martin Bhara Suryo Aji,. M.A.R.S, Bripda Andi Rambat Sugiarto, S Kep NS, Bripda Andika Kusuma Pratama AMD dan Bripda Wahyu Dwi arminanto AMD Kep. bergerak door to door kerumah rumah warga masyarakat yang ada di kampung Kenyam. (Kombes Pol Nanang Purnomo)

______________

Renungan

KESEHATAN ADALAH AMANAT

Ahmad yang masih berusia 12 tahun mampu menjaga kesehatannya dengan tidak meminum pepsi cola. Keluarga Ahmad menyadari bahwa kesehatan adalah nikmat sekaligus amanat. Diantara cara mensyukuri nikmat Allah adalah dengan tidak mengonsumsi hal-hal yang berbahaya bagi tubuh. Orang tua Ahmad, ketika belanja, mengajarkan anak-anaknya cara memilih makanan atau minuman untuk meminimalkan pengaruh negatif dari bahan-bahan kimia pada makanan.

Hendaknya kita merenung dan mengintrospeksi diri, sejauh mana perhatian kita dalam menjaga kesehatan tubuh. Jika anak kecil saja mampu menahan diri dari minum pepsi, apakah kita tidak mampu melawan hawa nafsu untuk berhenti merokok yang mudaratnya jauh lebih besar dari pepsi. Kalau kita belum bisa berhenti merokok, mengapa kita masih saja egois dan tidak peduli dengan merokok di tempat umum. Padahal telah jelas bahayanya bagi orang yang menghirup asap rokok. Islam pun adalah agama yang mengajarkan agar tidak merugikan orang lain. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Orang muslim adalah orang yang tidak menyakiti kaum muslimin lainnya baik dengan lisan maupun tangannya.” [HR. Muslim]

Saya pernah membaca artikel surat kabar yang ditulis seorang mahasiswa Jepang yang kuliah di Jawa Tengah. Ia menunjukkan keprihatinannya terhadap sebagian masyarakat kita yang belum bisa menghargai orang lain dengan merokok di kendaraan umum.

Saya nasihatkan pula kepada orang yang masih suka meminum minuman keras dan mengonsumsi narkoba. Sadar dan segeralah bertobat kepada Allah sebelum datang kematian yang tiba-tiba.

Bagi para pedagang makanan dan minuman, termasuk mereka yang memproduksinya, hendaklah takut kepada Allah. Jangan sampai karena ingin mendapatkan keuntungan materi, mereka tega menjual dan memproduksi makanan atau minuman yang membahayakan kesehatan konsumen.

Fariq Gasim Anuz