mascipoldotcom – Selasa, 3 Mei 2022 (2 Syawal 1443 H)
Medan – Seorang Polisi Lalu Lintas (Polantas) langsung lemas dan pucat pasi, saat ditangkap anggota Polsek Delitua, Selasa (3/5/2022).
Polantas tersebut ditangkap di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara, saat berada di sebuah toko ponsel.
Saat ditangkap, Polantas ini mengenakan seragam lengkap Polri, rompi Polantas, HT, borgol, sepeda motor, serta sebuah tas. Pria berinisial DAS ini, ternyata bukan Polantas asli. Dia merupakan Polantas gadungan yang diduga sering memeras pengemudi kendaraan bermotor.
DAS hanya bisa memasang muka pucat pasi, dan ketakutan, saat digiring ke Pos Polantas Polsek Delitua di Jalan Jamin Ginting.
Saat dimintai keterangan oleh polisi yang menangkapnya, DAS mengaku sudah satu tahun menjadi polisi gadungan. Sebelumnya dia pernah menjadi anggota Banpol.
Kapolsek Delitua, Kompol. Dedy Dharma mengatakan, penangkapan terhadap DAS ini berawal dari kecurigaan petugas yang sedang bertugas di Pos Pam Lebaran 2022 Polrestabes Medan.
“Anggota kami melihat pelaku ke luar dari toko ponsel, dan gerak-geriknya mencurigakan,” tuturnya.
Setelah itu, petugas kepolisian langsung mendatangi DAS yang mengenakan seragam lengkap Polantas. Saat diperiksa, ternyata DAS tidak mampu menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri. “Pelaku langsung digiring ke Pos Lantas Polsek Delitua. Diduga pelaku kerap melakukan pemerasan dengan mengenakan seragam Polri,” ungkapnya.
Dedy juga menyebut, saat tas pelaku digeledah, ternyata ditemukan 15 STNK, lima SIM, tiga lembar KTP, dan satu BPKB. Melihat surat-surat penting tersebut, akhirnya pelaku ditahan untuk kepentingan penyelidikan. “Kami sedang mendalaminya, karena banyak ditemukan surat penting,” tegasnya.(Leodepari)
____
Renungan
Ketika membaca surah Ali Imran ayat 185 dan terjemahannya, ada beberapa hal muncul di benak untuk kita jadikan sebagai bahan renungan. Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan kalian. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga (Janah), sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu.”
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” Mengingatkan kita agar tidak larut dalam kelalaian dan agar kita serius mempersiapkan bekal pulang ke kampung akhirat sebelum ajal datang dengan tiba-tiba. Mencambuk kita agar bertaubat dari dosa-dosa yang lalu dan banyak beristighfar. Cukuplah kematian sebagai peringatan!
“Bahwasanya kalian akan disempurnakan ganjaran kalian di hari kiamat.” Barangsiapa yang beramal kebaikan sedikit pun, maka ia akan melihatnya dan mendapatkan imbalannya. Barangsiapa berbuat keburukan sedikit pun maka ia akan melihatnya dan merasakan akibatnya. Catatan amal di akhirat tidak menyisakan perbuatan kecil ataupun besar, semua dicatat dengan sempurna.
Ayat di atas mengingatkan kita agar ikhlas beramal karena Allah yang akan menyempurnakan ganjaran di akhirat. Orang yang mengharapkan balasan dari manusia maka ia akan kecewa. Janganlah kita meremehkan amal kebaikan. Berbekallah amal saleh sebanyak-banyaknya agar mendapatkan derajat yang tinggi di sisi-Nya.
“Barangsiapa dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke Janah maka ia telah mendapatkan kemenangan.” Makna kemenangan dan kesuksesan bukanlah karena banyaknya harta, bukan gelar atau jabatan yang tinggi. Silakan mencari harta yang banyak, gelar dan jabatan yang tinggi, dengan syarat jangan sampai menjual keimanan, jangan sampai menyebabkan kerugian di akhirat. Barangsiapa yang meraih “kesuksesan” di dunia dengan sikap munafik, dengan khianat, dengan menghalalkan segala cara atau menzalimi orang lain, maka hasilnya bukan kesuksesan, tapi kesengsaraan dan kebangkrutan. Orang yang miskin harta, tidak berpangkat serta tidak bergelar, asalkan ia beriman dan beramal saleh, maka ia orang yang sukses.
Tanda orang yang sukses, jika bertambah ilmunya menjadikannya semakin merunduk dan rendah hati, semakin bertambah ilmunya menjadikannya semakin sedikit tertawa dan lebih banyak menangis. Ilmunya membuahkan rasa takut, harap dan cinta kepada Allah. Tanda orang yang sukses jika bertambah hartanya maka ia semakin dermawan dan banyak bersedekah kepada kerabat dan masyarakat.
Tanda orang yang sukses, jika bertambah jabatan dan pangkatnya maka semakin merakyat dan banyak meringankan dan memenuhi kebutuhan mereka. Tanda orang yang sukses, jika bertambah umurnya semakin berkurang ambisinya kepada dunia dan lebih mengikhlaskan diri kepada Allah dan menjadikan orientasinya adalah kesuksesan di akhirat.
“Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu.” Ya Allah, selamatkanlah kami dari segala jeratan setan yang menipu. Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan berilah kekuatan kepada kami untuk mengikutinya. Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami kebatilan sebagai kebatilan dan berilah kepada kami kekuatan untuk menjauhinya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, dari sifat penakut, dari pikun, dari fitnah dunia dan dari azab kubur. Ya Rabb, kami telah menzalimi diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi…
Jumat 13 Jan 2017
Fariq Gasim Anuz