mascipoldotcom – Rabu, 13 April 2022 (11 Ramadhan 1443 H)
Jakarya – Polsek Palmerah Jakarta Barat menangkap delapan orang pelaku tawuran yang menewaskan satu orang di wilayah Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat beberapa waktu lalu
Dari hasil penangkapan didapati semua pelaku tawuran itu masih di bawah umur.
Ke delapan pelaku yang masih di bawah umur itu yakni J (14), R (14), AN (16), GEF (15), SR (14), NR (14), RR (14) dan RF (14).
Kapolsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat AKP Dodi Abdulrohim di dampingi Kanit Reskrim Polsek palmerah Akp Parman Goeltom mengatakan para pelaku ditangkap tak lama pasca kejadian tawuran pecah hingga menyebabkan satu orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka bacok.
“Kita tangkap delapan pelaku tawuran yang menyebabkan satu orang tewas di KBU. Mereka semua masih di bawah umur,” ujarnya di Mapolsek, Rabu (13/4/2022).
Dodi menjelaskan, tawuran bermula dari adanya sekelompok remaja Kota Bambu Utara (KBU) dan Kota Bambu Selatan (KBS) yang hendak membangunkan sahur di lingkungan sekitar.
Namun pelaku yang diketahui warga Jatipulo, Palmerah, kemudian memprovokasi melalui media sosial dengan menantang kelompok KBU dan KBS untuk melakukan tawuran.
“Awalnya mereka saling ejek di media sosial, kemudian gak lama dua pelaku yakni RF (14) dan J (14), dengan membawa sajam jenis celurit langsung melakukan penyerangan,” jelasnya.
Akibatnya, tiga orang remaja yakni Diaz, Arya dan Zaki mengalami luka bacok. Bahkan, korban bernama Diaz nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dengan luka robek bagian dada.
“Dua orang lainnya yang mengalami luka bacok sudah mendapat perawatan. Kondisinya saat ini sudah mulai membaik,” paparnya.
Dodi mengatakan, para pelaku dikenakan pasal 170 dan 358 KUHP dengan ancaman hukuman diatas tujuh tahun penjara.
Namun, karena pelaku masih di bawah umur, lanjut Dodi, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk sistem peradilan pidana kepada para pelaku.
Sementara itu, Widya selaku pihak Bapas mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu melakikan diversi sebelum langsung memasuki praperadilan.
“Kita akan melaksanakan diversi yang pada dasarnya, itu dari pihak korban. Jika dari korban menyetujui, maka kami akan melaksanakan diversi,” pungkasnya. (Humas Polres Metro Jakarta Barat/Ashary Gondes)
___
Renungan
Kubur yang Menanti Kehidupan Sedih dan Gembira di Alam Kubur
Kata Pengantar
Dr. Rabi’ bin Hadi ‘Umair al-Madkhali
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam se-moga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga, para Sahabat, dan semua pengikutnya. Amma Ba’du:
Saya telah meneliti buku yang sangat berharga ini, sebuah buku yang disajikan oleh seorang pemuda shalih, Asyraf bin ‘Abdil Maqshud, buku ini dituju-kan kepada seluruh umat sebagai bahan pengingat bagi mereka, karena banyak sekali manusia yang tenggelam di dalam hiruk pikuknya dunia sehingga mereka melupakan urusan akhiratnya.
Terkadang permainan yang dia lakukan, juga usahanya di dalam mencari dunia telah menyibukkannya dari meng-ingat kubur dan keadaan-keadaan yang menakutkan. Kubur adalah barzakh (sebuah tembok pemisah) antara dunia dan akhirat, walaupun demikian ia adalah jenjang pertama bagi kehidupan akhirat.
Seorang mukmin akan berbahagia di dalam kubur, lalu ruhnya berada di Surga beterbangan sekehendaknya sebagai balasan atas keimanannya yang benar kepada Allah, kepada para Malaikat, kepada kitab, dan para Rasul. Juga sebagai balasan terhadap keistiqamahan dan keteguhannya di atas segala sesuatu yang dibawa oleh para Rasul r, di dalam ‘aqidah, hukum, ibadah, dan jihad dengan tulus hanya untuk mengharap wajah Rabb-nya yang Mahasuci lagi Mahatinggi.
Pemuda ini telah mengumpulkan berbagai sebab yang baik dan bermanfaat yang diajarkan oleh Ra-sulullah j kepada kita.
Yang mana hal tersebut merupakan sebab untuk kebahagiaan di alam Barzakh, disusul dengan kenikmatan abadi setelah dibangkit-kannya ruh-ruh dan jasad dari kuburnya.
Sedangkan ruh orang kafir dan orang yang selalu melakukan perbuatan maksiat akan berada di dalam kesengsaraan dan adzab akibat kekufurannya ter-hadap segala sesuatu yang dibawa oleh para Rasul, mereka mengingkari petunjuknya, ‘aqidahnya dan segala syari’at yang dibawanya atau sebagai akibat penyelewengan orang yang beriman dari manhaj mereka (cara beragamanya para Rasul), baik dalam ‘aqidah ataupun pengamalan.
Di dalam kesempatan ini penulis telah menjelas-kan berbagai sebab yang bisa mengantarkan seseorang kepada tempat kembali yang menakutkan tersebut,
Semoga banyak orang yang bisa sadar dari kelalaian-nya kembali kepada jalan Allah yang benar dan ber-taubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar mereka selamat dari segala keadaan yang menakutkan dan bahaya-bahaya yang menunggunya apabila tidak segera kembali kepada Rabb-nya.
Hanya kepada Allah kami memohon agar buku ini bermanfaat bagi hamba-hamba Allah, tidak lupa semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keberkahan akan umur penulis juga jerih payahnya di dalam berkhidmat kepada Islam dan seluruh umat Islam.
Sesungguhnya Rabb-ku Maha Mendengar do’a. Shalawat beserta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan kepada para Sahabatnya.
Dr. Rabi’ bin Hadi ‘Umair al-Madkhali
Jum’at, 23 Jumadil Akhir 1407 H./1987 M.
Muqaddimah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Segala puji hanya milik Allah, hanya kepada-Nya kami memuji, meminta pertolongan, dan memohon ampunan. Kami berlindung kepada Allah dari semua kejelekan jiwa kami dan keburukan perbuatan kami. Siapa saja yang diberikan petunjuk oleh-Nya, niscaya tidak akan ada orang yang dapat menyesatkannya dan siapa saja yang disesatkan-Nya, niscaya tidak akan ada orang yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.
يٰاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِه وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melain-kan dalam keadaan beragama Islam.” [Ali ‘Imran/3: 102].
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mem-pergunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silatu-rahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” [An-Nisaa’/4: 1].
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” [Al-Ahzaab/33: 70-71]
Amma ba’du:
Aku telah beristikharah kepada Allah untuk menulis sebuah buku tersendiri dengan judul “al-Qabru, ‘Adzaabuhu wa Na’iimuhu” (Judul dalam Bahasa Indonesia KUBUR YANG MENANTI Kehidupan Sedih dan Gembira di Alam Kubur) dengan harapan agar buku ini tersebar di kalangan kaum muslimin sehingga mereka dapat mengambil berbagai sebab yang menjadikan mereka selamat dan meninggalkan segala sebab yang menjadikan mereka celaka.
Di dalam kitab ini, aku uraikan sebab-sebab yang menjadikan seseorang disiksa di dalam kubur dan sebab-sebab keselamatan di dalam kubur.
Sebagai tambahan, kami ungkapkan pula uraian singkat pe-mahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengenai keimanan kepada alam kubur, segala sesuatu yang berhubungan dengannya dan sebuah muqaddimah tentang dosa-dosa beserta dampak negatif yang timbul darinya.
Aku jelaskan pula berbagai jalan untuk mendapatkan keselamatan dari dosa-dosa, kemudian aku berusaha meringkasnya sesuai dengan kemam-puan yang kumiliki.
Buku ini sebelumnya aku perlihatkan kepada guru kami yang mulia, Rabi’ bin Hadi ‘Umair al-Madkhali Hafizhahullah, lalu beliau pun mengoreksi-nya dan memberikan muqaddimah sekaligus mem-berikan catatan kepada aku di dalam banyak hal.
Semoga Allah membalas semua kebaikannya dan memberikan pertolongan kepadanya di dalam ber-khidmat kepada Islam dan kaum muslimin.
Hanya kepada Allah aku memohon semoga kita semua dijauhkan dari kesempitan, kesengsaraan di dalam kubur dan adzab di akhirat. Dia-lah Allah Yang Mahamulia, Mahasuci Engkau wahai Allah, aku memuji kepada-Mu, dan aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau, hanya kepada-Mu aku memohon ampunan dan ber-taubat.
Asyraf bin ‘Abdil Maqshud
Al-Isma’iliyyah, Kamis 14 Jumadil Ula 1407 H.
15 Januari 1987
DAFTAR ISI
Kata Pengantar:
Syaikh Rabi’ bin Hadi ‘Umair al-Madkhali
Pengantar Cetakan Kedua
Muqaddimah
Bab I:
‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Kubur
Iman Kepada Siksa dan Nikmat Kubur Merupakan Keimanan Kepada Perkara yang Ghaib
Tiga Alam dan Masing-masing Hukum Untuknya
Kubur adalah Tempat Tinggal Pertama Alam Akhirat
Malaikat Maut
Menghadiri Jenazah dan Mengantarkannya
Kriteria Kubur Untuk Seorang Muslim
Meninggikan Kubur dan Membuat Kubah di Atasnya adalah Perbuatan Bid’ah
Larangan Duduk di Atas Kubur dan Bersandar Kepadanya
Larangan Menjadikan Kubur Sebagai Masjid dan Menjadikannya sebagai Tempat Perayaan
Ziarah Kubur yang Sesuai dengan Syari’at
Memohon Ampunan untuk Mayit ketika Dikubur dan Berdo’a agar Dia Mendapatkan Ketetapan
Mentalqin Mayit setelah Menguburnya adalah Bid’ah
Meletakkan Sebuah Pelepah di Atas Kubur
Tentang Pendengaran Mayit
Adzab Kubur
Kemutawatiran Hadits-hadits Tentang Adzab Kubur dan Berlindung Darinya
Macam-Macam Adzab Kubur
Pertanyaan Dua Malaikat dan Fitnah Kubur
Sifat Dua Malaikat
Tentang Apa Saja Seorang Hamba Ditanya di Dalam Kuburnya?
Ruh Dikembalikan Kepada Jasad Ketika Seorang Hamba Ditanya
Tempat Ruh Orang Mukmin, Syuhada, dan Orang-Orang Kafir
Langgeng dan Terputusnya Sebuah Siksaan
Allah Memperlihatkan Siksa Kubur Kepada Orang yang Dikehendaki-Nya
Sebab-Sebab Adzab Kubur
Air Kencing di Antara Sebab Khusus yang Menimbulkan Adanya Siksa Kubur
Sebab Keselamatan dari Siksa Kubur
Nikmat Kubur
Bab II:
Sebab-Sebab yang Menjadikan Penghuni Kubur Diazab
Dampak Negatif dari Dosa dan Kemaksiatan
Pokok-pokok Dosa dan Pembagiannya
Balasan Disesuaikan dengan Amal Perbuatan
Sebab-Sebab Secara Umum yang Menimbulkan Siksa Kubur
Sebab-Sebab Adzab Kubur Secara Terperinci
Kebanyakan Penghuni Kubur Disiksa Sedangkan yang Selamat di Antara Mereka Sangatlah Sedikit
Bab III:
Sebab-Sebab yang Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur
Sebab-Sebab Secara Umum
Sebab-Sebab yang Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur Secara Terperinci
Mewujudkan Ketauhidan Kepada Allah adalah Sebab Utama Keselamatan dari Siksa Kubur.
Ketaatan Kepada Allah dan Melakukan Amal Shalih adalah Pengaman dari Siksa Kubur
Ar-Ribath (Berjuang di Jalan Allah) adalah Salah Satu Sebab Diselamatkan dari Siksa Kubur
Terbunuh di Jalan Allah (Mati Syahid) Salah Satu Sebab yang Menyelamatkan dari Siksa Kubur
Membaca Surat al-Mulk Bisa Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur
Mati Karena Penyakit Perut Merupakan Salah Satu Sebab Diselamatkan dari Siksa Kubur .
Meninggal Pada Malam Jum’at atau Hari Jum’at adalah Salah Satu Sebab Diselamatkan dari Siksa Kubur
Amal orang lain yang bisa menyelamatkan seseorang dari siksa kubur atau amal shalih dan shadaqah jariyah yang ditinggalkannya
Penutup:
Jalan Menuju Keselamatan dari Kesengsaraan di Dunia dan Kesempitan di Dalam Kubur
Daftar Pustaka
[Disalin dari Al-Qabru ‘Adzaabul Qabri…wa Na’iimul Qabri Penulis Asraf bin ‘Abdil Maqsud bin ‘Abdirrahim Judul dalam Bahasa Indonesia KUBUR YANG MENANTI Kehidupan Sedih dan Gembira di Alam Kubur Penerjemah Beni Sarbeni Penerbit PUSTAKA IBNU KATSIR]