polair tanjungbalai

Polair Tanjung Balai Amankan 15 PMI Pulang dari Malaysia

mascipoldotcom – Rabu, 13 April 2022 (11 Ramadhan 1443 H)

Tanjung Balai – Sat Polair Polres Tanjung Balai bekerjasama dengan Direktorat Polairud Polda Sumut
mengamankan kapal yang berisi 15 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ilegal yang pulang dari Malaysia ke Indonesia, Minggu (10/04)

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menyebutkan saat itu personil Sat Polair Polres Tanjung sedang patroli di perairan Tanjung Balai Asahan menggunakan KP ll- 2004 dan KP ll – 2022

Saat patroli, personel melihat kapal tanpa nama bermesin mitsubisi ps 100. 4. Silinder Gt 10 yang sedang berlayar di Tanjung Jumpul dari laut menuju Perairan Asahan dan langsung memberhentikan kapal tersebut.

Kemudian personel melakukan pemeriksaan dan ditemukan 15 orang didalam kapal tersebut terdiri dari 11 orang PMI/TKI Ilegal dan 4 orang ABK tanpa dokumen lengkap yang pulang dari Malaysia ke indonesia.

“PMI/TKI ilegal tersebut masuk ke Indonesia setelah bekerja di Malaysia ada yang sebagai nelayan, pedagang kedai,pekerja bangunan di daerah Sikimcan Malaysia dengan membayar ada yang 1400 dan 400 Ringgit ke kapal pukat Malaysia kemudian ditengah atau berbatasan di jemput kapal nelayan Indonesia”, terang Hadi

Selanjutnya, para TKI Ilegal tersebut beserta kapal yang mengangkut dibawa ke Mako Ditpolairud Polda Sumut untuk diproses dan ditindak lanjuti. (Leodepari)

___

Renungan

PENGHAPUS DOSA-DOSA

Oleh Syaikh Dr Abdul Muhsin al-Qasim

Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla dengan sebenar-benar takwa, karena takwa merupakan cahaya hidayah. Dan Allâh menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya.

Barangsiapa taat kepada-Nya maka Allâh menjanjikan untuknya surga. Sebaliknya, barangsiapa bermaksiat dan enggan melaksanakan perintah-Nya maka dia terancam adzab yang sangat pedih.

Manusia, siapapun orangnya pasti tidak akan luput dari perbuatan dosa. Dosa-dosa yang dilakukan para hamba itu sangat banyak serta variasi, ada dosa besar seperti dosa syirik. Tentang ini dosa ini, Allâh Azza wa Jalla memberikan peringatan keras :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allâh tidak akan mengampuni (dosa) karena melakukan perbuatan syirik. Dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa menyekutukan Allâh, maka sungguh dia telah melakukan dosa besar [an-Nisa’/4:48]

Semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa menjaga kita semua agar tidak terjatuh dalam perbuatan syirik.

Itulah diantara dosa besar yang dilakukan oleh hamba. Dosa syirik, tidak akan diampuni oleh Allâh Azza wa Jalla kecuali dengan taubat begitu juga dosa-dosa besar lainnya, tidak akan diampuni kecuali jika si pelaku bertaubat kepada Allâh. Adapun dosa-dosa kecil, maka dosa-dosa itu bisa terhapus denga amal shalih.

Dosa-dosa yang dilakukan para hamba itu sangat banyak dan variasi, sehingga ada yang dosanya menggunung. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ناَسٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ بِذُنُوْبٍ أَمْثَالِ الْجِبَالِ

Pada hari Kiamat akan datang manusia dari kaum Muslimin dengan membawa dosa seperti gunung-gunung. [HR Muslim].

Diantara dosa-dosa itu ada yang berkaitan dengan hati, seperti menyakini bahwa selain Allâh ada yang dapat memberikan manfaat dan madharat ;

Ada yang berkaitan dengan ucapan, seperti berdoa kepada selain Allâh; Ada yang berkaitan dengan fi’liyah (perbuatan), seperti: thawaf di atas kuburan, dan lain-lain.

Sekalipun dosa anak Adam itu sangat banyak, tetapi kasih sayang Allâh sangat luas terhadap hamba-Nya. Oleh sebab itu Allâh Azza wa Jalla memerintahkan hambanya untuk melakukan ketaatan sehingga dosa-dosanya dapat diampuni. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia bersabda:

مَنْ لَقِيَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطِيئَةً لَا يُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَقِيتُهُ بِمِثْلِهَا مَغْفِرَةً

Barangsiapa menjumpai-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi sedangkan dia tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, maka Aku akan menjumpainya dengan ampunan sepenuh bumi. [HR. Muslim]

Itulah tauhid. Tauhid memiliki pengaruh dan peran penting dalam penghapusan dosa-dosa bagi orang yang merealisasikannya dengan benar.

Juga bagi orang-orang yang tidak berbuat syirik, terbuka kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari Allâh Azza wa Jalla yaitu ada dua hari dalam satu minggu, dimana pada waktu itu Allâh mengampuni setiap Muslim yang tidak menyekutukan-Nya sedikitpun dan tidak berkutat dengan dosa besar. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

تُفْتَحُ أبْوابُ الجَنَّةِ يَوْمَ الإثْنَيْنِ ويَوْمَ الخَمِيْسِ ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئاً ، إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بينهُ وَبَيْنَ أخِيهِ شَحْناءُ فَيُقَالُ : أنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا !

Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis; Setiap hamba yang tidak menyekutukan Allâh dengan suatu apapun, maka dia akan diampuni dosanya, kecuali seorang yang bermusuhan dengan saudaranya maka dikatakan, ”Tangguhkanlah dua orang ini sampai mereka berdamai”. [HR Muslim].

Shalat dan semua rangkaian amalan yang mengawalinya yang dilakukan oleh setiap Muslim secara rutin juga bisa menjadi sarana penghapus dosa yang efektif bagi seorang hamba.

Adzan yang dikumandangkan oleh sang muadzzin, menyebabkan dosanya diampuni oleh Allâh Azza wa Jalla. Juga orang yang mendengarnya dan menjawabnya. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ المُؤَذِّنَ : أشْهَدُ أنْ لاَ إلَه إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبّاً ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً ، وَبِالإسْلامِ دِيناً ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ

Barangsiapa membaca doa (berikut ini) saat mendengar adzan muadzzin, maka dosanya akan diampuni (yaitu) :

أشْهَدُ أنْ لاَ إلَه إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبّاً ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً ، وَبِالإسْلامِ دِيناً

Amalan lain yang biasa dilakukan oleh seorang Muslim saat akan menunaikan shalat dan bisa menjadi sebab terhapusnya dosa orang yang melakukannya adalah wudhu’. Barangsiapa berwudhu’ dengan sempurna, maka dosa-dosanya akan keluar bersama tetesan air atau diakhir tetesan air wudhu’nya.

Jika setelah wudhu’, dia kemudian melakukan shalat, maka dia akan menjadi seperti bayi baru terlahir tanpa dosa. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang keutamaan wudhu’ oleh salah seorang shahabat, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

مَا مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ فَيَتَمَضْمَضُ، وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ، وَفِيهِ وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى، فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ، وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Tidak ada seorang pun diantara yang mendekatkan air wudhu’nya lalu dia berkumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kecuali akan berjatuhan kesalahan-kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya dan kesalahan-kesalahan hidungnya.

Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allâh, kesalahan-kesalahan wajahnya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya. Kemudian mencuci kedua tangannya sampai siku, kecuali kesalahan-kesalahan tangannya akan berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya.

Kemudian jika ia mengusap kepala, maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya bersama air. Lalu jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air.

Jika kemudian, ia berdiri lalu shalat, kemudian dia memuji Allâh menyanjung dan mengagungkan-Nya dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya dan mengosongkan hatinya hanya untuk Allâh kecuali dia terlepas dari kesalahan-kesalahannya seperti pada hari ia dilahirkan dari perut ibunya.[Muttafaqun ’alaihi].

Dalam hadits lain Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلَاةِ الَّتِي تَلِيهَا

Baca Juga Penghapus Dosa-Dosa (2)
Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu ia menyempurnakan wudhunya dan melaksanakan shalat, kecuali Allâh akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukannnya antara shalat yang dia kerjakan itu sampai dengan shalat berikutnya. [Muttafaqun ’alaihi].

Amalan lain yang juga bisa menjadi penghapus dosa adalah langkah seorang Muslim menuju masjid.

Jadi menyempurnakan wudhu’ dalam segala kondisi, langkah menuju masjid, dan menunggu waktu shalat dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat juga akan dido’akan oleh para malaikat.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا دَامَ يَنْتَظِرُهَا ، وَلاَ تَزَالُ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي الْمَسْجِدِ : اللهم اغفرْ له ، اللهمَّ ارْحَمْه ، ما لم يُحْدِثْ

Senantiasa salah seorang dari kalian terhitung dalam keadaan shalat selama ia menunggunya, dan senantiasa para malaikat mendo’akan salah seorang diantara kalian selama dia masih berada dalam masjid, “Ya Allâh ampunilah dia ! Ya Allâh sayangilah ia ! Selama ia tidak berhadats (dalam keadaan suci)

Apa yang disebutkan di atas merupakan bukti kasih sayang Allâh kepada para hamba-Nya. Dan itu baru sebagian amalan yang mengawali ibadah shalat yang rutin dilakukan oleh setiap Muslim.

Ada lagi amalan yang bisa menghapuskan dosa dan ini termasuk bagian dari praktik ibadah shalat itu sendiri yaitu mengamini bacaan al-Fatihah imam.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا أَمَّنَ الإِمَامُ، فَأَمِّنُوا، فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ المَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Apabila imam mengucapkan amiin, maka ucapkanlah amin ! Karena barangsiapa yang aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. [Muttafaqun’alaihi].

Dan masih banyak amalan dalam shalat yang bisa menjadi penyebab terhapusnya dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia.

Adapun amalan-amalan setelah shalat yang juga menghapuskan dosa, dijelaskan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya :

مَنْ سَبَّحَ اَللَّهَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَحَمِدَ اَللَّهِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَكَبَّرَ اَللَّهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ , وَقَالَ تَمَامَ اَلْمِائَةِ : لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ , غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ , وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اَلْبَحْرِ

Barangsiapa bertasbih setelah shalat 33x, bertahmîd (membaca alhamdulillâh) 33 x, dan bertakbîr (membaca Allâhu Akbar) 33x maka semuanya berjumlah 99 dan apabila ia menggenapkannya hingga menjadi 100 dengan mengucapkan :

لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Niscaya ia akan diampuni dosa-dosanya sekalipun dosa-dosanya itu sebanyak buih dilautan. [HR. Muslim]

Itulah diantara amalan harian yang biasa dilakukan oleh setiap Muslim. Amalan-amalan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang beriman. Karena siapapun orangnya, mesti dia tidak akan lepas dari perbuatan dosa.

Dengan amalan-amalan ini, kita sangat berharap kepada Allâh Azza wa Jalla agar berkenan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lewat dan berkenan terus-terus memberikan hidayah-Nya kepada kita semua.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XVII/1434H/2013. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]