IMG 20220313 WA0000

Polres Banjarnegara Polda Jawa Tengah Lakukan Olah TKP Kebocoran Gas di PLTP Dieng

mascipoldotcom – Ahad, 13 Maret 2022 (9 Sya’ban 1443 H)

Banjarnegara – Kepolisian Resor Banjarnegara Polda Jawa Tengah, telah melakukan sterilisasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) menyusul dugaan kebocoran gas di lokasi sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng.

“Tim dari Polres Banjarnegara telah langsung melokalisir dan melakukan sterilisasi,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto melalui siaran pers, Sabtu 12/3/2022

Pernyataan tersebut disampaikan setelah sembilan orang diduga keracunan gas beracun saat melakukan persiapan pengeboran di Sumur PAD 28 Geo Dipa.

Pada saat itu, diduga terjadi kebocoran pipa sehingga mengakibatkan keluarnya gas H2S dari sumur sehingga menyebabkan mereka mengalami kejang sesak nafas dan muntah. Dalam kejadian tersebut satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Kapolres menyebutkan pihaknya akan segera menginformasikan perkembangan hasil olah TKP yang telah dilakukan oleh tim dari Polres Banjarnegara.

“Tim masih melakukan olah TKP dan perkembangan selanjutnya akan segera kami ‘update’,” tuturnya.

AKBP Hendri menambahkan bahwa sesaat setelah kejadian, para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kejajar 1 dan setelah itu dirujuk ke RSUD Wonosobo.

“Kami juga telah mengecek secara langsung kondisi para korban yang saat ini sedang dirawat di RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo,” katanya.

Seperti diwartakan sebelumnya Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan lokasi Sumur PAD 28 tersebut berada di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur.

Ada sembilan pekerja yang sedang melakukan persiapan pengeboran di Sumur PAD 28 Geo Dipa, kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja mengalami kejang sesak nafas dan muntah, dan menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Setelah mendapatkan laporan tim dari BPBD Banjarnegara langsung meluncur ke lokasi dan juga melakukan pendataan korban di RSUD Wonosobo.

AKBP Hendri meminta masyarakat untuk tidak panik karena pada saat ini kondisi sudah terkendali.

“Masyarakat juga agar tidak mudah percaya berita yang belum jelas kebenarannya, atau disinformasi atau hoaks, cari info dari sumber-sumber terpercaya,” tutupnya

____________

Renungan

JUJUR MELAWAN DUSTA

Berani jujur hebat. Ungkapan singkat ini adalah apresiasiasi kepada siapa saja yang berlaku jujur sekaligus pengingat kepada mereka yang berlindung dibalik kebohongan yang direkayasa agar menjadi kebenaran.

Kehebatan orang jujur bukan hanya dihargai sekarang, tapi sejak ribuan tahuan yang silam, Nabi kita Muhammad n sudah memberi anjuran dan dorongan kepada umatnya untuk senantiasa berprilaku jujur dan mengharamkan prilaku bohong.

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Diwajibkan atas kalian untuk jujur, karena kejujuran akan membawa kepada kebaikan. Dan keabikan itu akan membawa masuk surga. Senantiasa seseorang itu jujur dan benar-benar berusaha untuk salalu jujur, sehingga ia dicatatat di sisi Allâh sebagai orang yang paling jujur.

Dan jauhilah oleh kalian sifat dusta, karena  dusta akan membawa kepada perbuatan buruk. Dan perbuatan buruk itu akan membawa ke dalam neraka. Senantiasa seseorang itu suka berdusta, dan berusaha untuk selalu berdusta, sehingga ia dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang paling dusta.

Orang yang jujur, dia akan mendapatkan ketenangan hati, pengampunan dosa dan kenikmatan yang tiada tara di akhirat. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ ، وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ

Sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan sungguh kedustaan itu adalah keraguan

Kejujuran memiliki andil yang sangat besar dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang tentram. Dengannya, orang akan saling mempercayai, saling mendukung, tidak sebaliknya, saling mencurigai dan saling menjatuhkan. Sehingga hubungan antar individu masyarakat akan terjalin harmonis.

Berbagai transaksi perniagaan ataupun sosial akan berjalan dengan baik dan tentu itu akan menjadi sarana peningkatan ekonomi masyarakat. Peningkatan taraf ekonomi yang disertai berkah dari Allâh Azza wa Jalla ini akan menjadikan kehidupan masyarakat semakin baik.

Kejujuran akan mendatangkan kebaikan terus-menerus, baik dalam kehidupan di dunia terlebih di akhirat, sebagaimana dikabarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits pertama di atas. Ini berbanding terbalik dengan desas-desus yang disebarkan oleh orang yang tidak jelas, yang menyatakan “jujur hancur.”

Dalam sepanjang sejarah umat manusia belum pernah Allâh Azza wa Jalla memberikan kehancuran kepada yang jujur. Kejujuran itu merupakan salah satu jalan yang dapat mengantarkan pelakunya ke dalam surga yang berisi berbagai kenikmatan yang tidak pernah terlihat mata, tidak pernah terdengar telinga dan tidak terbayang dalam hati. Lalu bagaimana bisa dikatakan: jujur hancur?!

Yang benar adalah kehancuran merupakan bagian tak terpisahkan dari orang-orang yang jauh dari kejujuran. Bagaimanapun pandainya seorang pendusta menutupi kebohongannya suatu saat pasti akan tercium. Perbuatan yang identik dengan kemunafikan ini akan mendatangkan keburukan bagi pelaku juga orang-orang sekitarnya.

Terlebih jika yang melakukannya seorang tokoh masyarakat atau orang yang dianggap figur. Jika sebagian kebohongannya sudah tercium, maka untuk menutupinya dia harus melakukan kebohongan berikutnya dan begitu selanjutnya, akhirnya dia tercatat sebagai pembohong besar.

Alangkah ruginya orang yang tidak jujur, betapapun tinggi jabatannya dan dielukan oleh jutaan pengikutnya serta limpahan harta yang tidak terhitung. Di dunia, mungkin dengan sebab kelicikan dan berbagai faktor lainnya, kebohongannya bisa tertutupi, tapi di akhirat pasti dia akan merasakan akibatnya. Allâh Azza wa Jalla berfirman.

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ ﴿٦﴾ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴿٧﴾ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. [Az-Zalzalah/99:6-8]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XVIII/1436H/2014M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 ]