mascipoldotcom, Kamis, 26 Nopember 2020 (11 Rabi’ul Akhir 1442 H)
Jakarta – Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas) Laksdya TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H. menjadi narasumber pada Kuliah Umum Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan yang diselenggarakan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Rabu (25/11/2020).
Kegiatan yang berlangsung secara tatap muka dan virtual zoom ini mengambil tema “Sinergitas Antar Elemen Bangsa dalam Membentuk Jati Diri Indonesia”, UPI mengundang secara khusus Laksdya TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H beserta beberapa tokoh penting lainnya seperti Penulis Buku Wawasan Pancasila Prof. Yudi Latif, M.A., PH.D, Wakil Rektor UPI Bidang Perencanaan, Organisasi dan Sistem Informasi Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.PD., M.A.
Sesjen Wantannas memaparkan tema Aksi Bela Negara untuk Ketahanan Nasional Melalui Sinergi Lintas Sektoral. Dihadapan audiensi, Sesjen menjelaskan alasan mengapa kita sebagai warga negara memiliki kewajiban untuk membela negara.
Kondisi geografis Indonesia yang 3/4 luasnya adalah lautan, sehingga membuat Indonesia menjadi negara kepulauan yang terbesar di dunia. Indonesia mempunyai posisi yang sangat strategis yaitu berada diantara dua benua dan dua samudra yang menjadi persilangan komunikasi dan perdagangan.
Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang melimpah dan memiliki jumlah penduduk yang besar, sehingga posisi ini menempatkan Indonesia di posisi yang banyak menjadi incaran negara-negara lain untuk menguasai potensi dan kekayaan alam yang ada di Indonesia.
“Ini tantangan buat anak-anak muda, kalau tidak dikelola dengan baik akan membuat kita hanya sebagai pasar tempat orang jualan. Kita harus mampu memanfaatkan sumber kekayaan alam yang ada, jangan sampai orang lain yang menikmati. Karena kondisi sekarang orang pintar banyak tapi orang cerdas jumlahnya sedikit, orang-orang pintar tadi tidak menggunakan kepandaiannya itu untuk untuk kepentingan orang banyak untuk mengelola keberagaman yang ada di Indonesia,”papar Sesjen.
Indonesia negara yang besar dan tentu akan ada ancaman yang harus dihadapi seperti konflik perbatasan, separatisme, terorisme, radikalisme, bencana alam, dan kejahatan lintas negara. Tidak hanya itu, ada pula tantangan bagi Indonesia seperti menegakkan kedaulatan dan hukum, stabilitas keamanan, pengelolaan sumber daya alam untuk mencapai prosperity, konektivitas dengan menjamin keutuhan NKRI, dan tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.
Laksdya TNI Harjo Susmoro juga menjelaskan bahwa setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban untuk bela negara yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 3 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019. Upaya bela negara tertuang pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 bahwa setiap warga negara memiliki sikap dan perilaku yang dijiwai dengan kecintaan kepada NKRI untuk menjamin kelangsungan hidup serta pengabdian bagi bangsa dan negara bersadarkan Pancasila dan UUD 1945 yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.
“Kita melaksanakan bela negara untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara dan upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar warga negara, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran membela negara. Termasuk mahasiswa juga memiliki peran penting dalam melaksanakan aksi bela negara dengan porsinya masing-masing dan melaksanakannya dengan sebaik mungkin,” ucap Sesjen.
Sesjen Wantannas menambahkan, kampus berperan sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian masyarakat untuk membentuk jiwa pengabdian dan peduli yang sesuai dengan bidang pendidikannya masing-masing.
“Kita mengharapkan kampus dapat melaksanakan banyak penelitian yang nantinya menjadi bahan ajar untuk bisa dikembangkan, di mana ini menjadi pengabdian kepada masyarakat. Membangun kehidupan yang baik generasi suatu bangsa salah satunya adalah dari pendidikan keluarga,” ucapnya lagi.
Tujuan membela negara adalah agar negara memiliki kedaulatan yang mempunyai cita-cita nasional yaitu merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, serta tujuan nasional yang melindungi dan mensejahterakan rakyat serta menjaga perdamaian dunia. Demikian disampaikan Sesjen Wantannas sebagai penutup paparan. (Bagus Sujoko Ketum Komascipol-Kombat TNI Polri dan Abdi Negara)